Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar Ungkap Temuan Menarik Soal Ijazah Jokowi, Tunjukkan Bukti Manipulasi Gambar dan Ketidaksesuaian Data

 

Repelita Jakarta – Ahli digital forensik, Rismon Sianipar, baru-baru ini membeberkan temuan yang mengejutkan terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.

Rismon mengungkapkan melalui analisis menggunakan metode Error Level Analysis (ELA) pada foto wisuda Jokowi. Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan kompresi gambar yang tidak seragam di area tertentu.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa foto wisuda yang beredar mungkin telah dimanipulasi secara digital.

Selain itu, Rismon juga mengkritik penggunaan jenis huruf Times New Roman pada ijazah Jokowi. Menurutnya, jenis huruf ini baru diperkenalkan pada tahun 1992 melalui sistem operasi Windows 3.1. Sementara ijazah tersebut diterbitkan pada tahun 1985.

Ia mempertanyakan bagaimana jenis huruf tersebut bisa muncul pada dokumen yang diterbitkan sebelum tahun 1992.

Sebagai seorang alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Rismon merasa bertanggung jawab untuk menjaga integritas almamaternya.

Rismon menegaskan bahwa ia mengungkapkan temuan ini dengan pendekatan ilmiah, bukan karena kebencian pribadi terhadap Jokowi.

Ia mengajak Jokowi dan UGM untuk memberikan klarifikasi terkait temuan ini secara terbuka.

Rismon berharap agar masalah ini dapat diselesaikan melalui dialog yang konstruktif, demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan di Indonesia.

Di sisi lain, kasus dugaan ijazah palsu Jokowi kini memasuki babak baru. Empat orang dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penghasutan.

Mereka yang dilaporkan termasuk Rismon Sianipar, Roy Suryo, Rizal Fadillah, dan dr. Tifauzia Tyassuma.

Keempatnya sebelumnya aktif mengungkapkan berbagai temuan terkait ijazah Jokowi.

Pihak berwenang diharapkan dapat menindaklanjuti laporan ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, sambil memastikan proses hukum berjalan secara transparan dan adil bagi semua pihak yang terlibat.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga