Repelita Jakarta - Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) menanggapi polemik terkait disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Program Doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI. MWA UI menyatakan bahwa mereka masih menunggu jadwal rapat bersama empat organ UI untuk membahas persoalan tersebut.
Anggota MWA UI, Dany Amrul Ichdan, menyampaikan bahwa rapat bersama yang melibatkan Dewan Guru Besar (DGB), Senat Akademik (SA) Universitas, MWA, dan Rektor UI tengah diatur.
"Sebagai bagian dari MWA, kami berharap semua pihak menghormati segala proses akademik dan tata kelola yang berlaku di internal UI. Saat ini sedang diaturkan untuk rapat bersama empat organ UI rencana di minggu depan," ujar Dany.
Pernyataan Dany itu membantah dokumen yang beredar dari Dewan Guru Besar UI yang menyatakan bahwa disertasi Bahlil dibatalkan. Dalam risalah rapat pleno DGB UI tertanggal 10 Januari 2025 yang beredar di media sosial, disertasi tersebut direkomendasikan untuk dibatalkan sebagai sanksi atas berbagai pelanggaran yang ditemukan.
"Adapun dokumen atau sejenisnya yang beredar bukanlah sepengetahuan MWA, karena dokumen internal termasuk notulensi meeting untuk hal-hal spesifik bersifat konfidensial sehingga tidak seharusnya berada di ranah publik," lanjutnya.
Dany menegaskan bahwa keputusan mengenai disertasi Bahlil berada di tangan Rektor UI, sementara DGB hanya memberikan rekomendasi.
"Hasil rapat empat organ ke depan akan dilakukan langkah-langkah pengambilan keputusan oleh eksekutif (Rektor). Sehingga berita yang beredar bukan merupakan berita resmi yang dikeluarkan atas nama empat organ UI," katanya.
Dany optimistis bahwa civitas akademika UI akan bekerja secara profesional tanpa tekanan dari pihak mana pun dalam menangani kasus ini.
"Kami yakin UI dan semua organ UI dapat mengedepankan objektivitas, akuntabilitas, dan integritas yang tinggi dalam setiap pertimbangan keputusan," ujarnya.
Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, juga menegaskan bahwa dokumen yang beredar hanya berupa rekomendasi dan UI belum mengambil keputusan resmi terkait disertasi Bahlil Lahadalia.
"UI secara resmi belum membuat keputusan apa pun terhadap disertasi Bapak Bahlil," ujar Arie.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia meraih gelar doktor dalam program studi Kajian Strategik dan Global UI dengan predikat cum laude dalam waktu 1 tahun 8 bulan. Sidang terbuka promosi doktornya digelar pada 16 Oktober 2024 di SKSG UI. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok