
Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto merencanakan pembangunan 100 unit Sekolah Rakyat setiap tahun. Program ini akan dilaksanakan oleh Kementerian Sosial bersama kementerian/lembaga terkait lainnya.
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT), Achmad Riza Patria, menyatakan bahwa Presiden Prabowo meminta agar 100 sekolah rakyat tersebut segera dibangun, dimulai pada tahun ini. Riza mengungkapkan, "Kementerian Sosial itu dapat target bangun 100 sekolah rakyat. Presiden minta tahun ini juga harus siap 100 sekolah rakyat, boarding school."
Sekolah Rakyat ini akan diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang orang tuanya berpenghasilan rendah. Riza menambahkan, "Pak Prabowo tidak ingin lagi anak-anak tukang becak, anak-anak pemulung, anak-anak orang miskin yang tidak sekolah. Dia ingin disekolahkan. Tidak hanya SD, tapi SD, SMP, SMA, bahkan di asramakan, dikasih makan 3 hari sekali."
Meski demikian, Riza mengakui bahwa target pembangunan 100 sekolah rakyat setiap tahun bukanlah hal yang mudah. "Tahun ini 100, setiap tahun harus 100. Kementerian Sosial pusing," ungkapnya.
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya menyatakan bahwa program ini akan melibatkan kerjasama lintas kementerian dan pemerintah daerah. Program Sekolah Rakyat ini ditargetkan untuk mulai berjalan pada tahun ajaran baru 2025/2026. Gus Ipul menegaskan bahwa program ini diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Pemerintah juga menunjuk mantan Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh, sebagai ahli dalam tim formatur Sekolah Rakyat. Nuh menambahkan bahwa kurikulum yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat akan sedikit berbeda, dengan menggunakan kurikulum nasional plus. Selain itu, proses seleksi murid akan dipantau secara ketat untuk memastikan bahwa program ini tepat sasaran dan dapat membantu mengatasi kemiskinan ekstrem.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

