Biaya Pembangunan Replika Penyu di Alun-alun Gadobangkong Sukabumi Bukan Rp15,6 Miliar, Begini Penjelasan Disperkim Jabar

 

Repelita Sukabumi - Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jawa Barat menegaskan bahwa biaya pembangunan replika penyu raksasa di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, bukan Rp15,6 miliar seperti yang beredar.

Kepala Disperkim Jabar, Indra Maha, menjelaskan bahwa replika penyu yang dibangun bukan terbuat dari kardus, melainkan kardus digunakan sebagai bahan pembentuknya saja.

"Anggaran Rp15,6 miliar digunakan untuk membangun keseluruhan kompleks alun-alun, termasuk replika penyu, selfie deck, leuit, gedung kuliner, dan fasilitas lainnya," jelas Indra pada Rabu (5/3/2025).

Anggaran tersebut juga mencakup pekerjaan site development berupa plaza, jalan, area parkir, pedestrian, taman, saluran, dan signage alun-alun, dengan total luasan penataan mencapai 9.812 meter persegi.

Indra menambahkan bahwa replika penyu terbuat dari resin, bukan kardus. Kardus hanya digunakan sebagai cetakan. Kerusakan terjadi karena pengunjung yang duduk di atas replika, padahal sudah ada selfie deck yang disediakan.

"Pada praktiknya, penyu bukan hanya jadi objek foto saja, tapi ada pengunjung yang berfoto sambil menduduki replika penyu tersebut, sehingga rusak," kata Indra, seperti yang dilansir dari sukabumiupdate.com.

Alun-alun Gadobangkong sebenarnya sudah selesai dibangun dan diserahterimakan pada September 2024. Namun, kerusakan terjadi akibat banjir rob pada Maret 2024, dan kontraktor telah memperbaikinya.

"Alun-alun Gadobangkong sebetulnya sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor sejak lama," tutup Indra.

Saat ini, kontraktor sedang memperbaiki kerusakan pada replika penyu. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi terkait hal ini.

Mereka merasa bagian dari masyarakat Kabupaten Sukabumi. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga