Repelita Jakarta - Sejumlah kontraktor yang terlibat dalam proyek pembangunan jalan tol mengadukan nasib mereka ke DPR setelah tidak menerima pembayaran atas pekerjaan yang telah mereka selesaikan.
Salah satu perwakilan kontraktor, Yudan, yang merupakan korban dari PT Istaka Karya, menyampaikan keluhannya dengan nada emosional.
Menurut Yudan, ada ketidakadilan dalam sistem pembayaran utang antara negara dan rakyat. Ia menyoroti bahwa jika masyarakat berutang kepada negara atau bank milik negara, mereka akan dikejar hingga tuntas. Namun, ketika negara berutang kepada rakyat, pemerintah justru terkesan santai dan mengabaikan tanggung jawabnya.
"Kalau kita berhutang dengan negara, berhutang dengan bank-bank negara, itu kita akan dikejar sampai manapun. Tapi kalau negara berutang dengan kita, luar biasa santainya, termasuk Presiden kita Pak Jokowi itu juga tidak punya hati," ujar Yudan dalam rapat dengan DPR, dikutip @rexa_b29.
Ia mengungkapkan bahwa para kontraktor telah berupaya mencari keadilan dengan mengirimkan surat dan melakukan berbagai langkah lain, namun hingga kini belum ada kejelasan terkait pembayaran hak mereka.
Keluhan juga disampaikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang selama ini kerap menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam kondisi menguntungkan.
"Pak Erick Thohir selalu menggembor-gemborkan bahwa kita beruntung, BUMN beruntung, negara beruntung. Beruntungnya di mana kalau kita sendiri, rakyat ini tidak dibayar? Mana beruntungnya?" tegas Yudan.
Ia bahkan menyinggung bahwa dampak dari tidak dibayarnya kontraktor telah membuat banyak orang mengalami kesulitan ekonomi hingga ada yang nekat mengakhiri hidupnya.
Menanggapi hal ini, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, turut bersuara melalui akun X pribadinya dan meminta Presiden Prabowo untuk memperhatikan nasib para kontraktor yang telah bekerja keras demi pembangunan infrastruktur nasional.
"Bapak Presiden, tolong kasihani rakyat seperti yang ada di video ini. Jika rakyat yang berhutang pada negara, maka asetnya disita sampai habis. Tapi jika negara yang berutang pada rakyat, sering kali pembayaran ditunda atau bahkan tidak dibayar sama sekali, meski rakyat sudah berjuang habis-habisan," ujar Mahfud MD, dikutip X @mohmahfudmd.
Sontak saja hal ini menjadi perbincangan warganet dan banyak yang menilai jika pemerintahan di era Jokowi adalah pembangunan di atas penderitaan rakyat.
"Kok bisa ya sebagian besar rakyat Indonesia bisa terpedaya hanya karena pencitraan yang selalu dilakukan Pak Jokowi? Apa lagi saya termasuk," kata seorang netizen.
"Berarti pembangunan di era Jokowi adalah pembangunan di atas penderitaan rakyat dong kalau begini?" tambah lainnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
