Tom Lembong Tak Terima Dihardik Saat Bicara ke Wartawan: Saya Punya Hak untuk Bicara

 

Repelita Jakarta - Eks Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, menegaskan bahwa ia memiliki hak untuk memberikan pernyataan di hadapan media setelah dirinya dihentikan oleh pejabat kejaksaan saat hendak berbicara.

Hal itu terjadi setelah proses pelimpahan berkas kasus dugaan korupsi impor gula dilakukan di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada Jumat (14/2/2025). Saat Tom Lembong keluar dari gedung kejaksaan dan menuju mobil tahanan, ia berusaha untuk berbicara kepada wartawan yang berada di lokasi.

Namun, pejabat kejaksaan yang mendampingi justru berupaya untuk segera mengarahkan Tom Lembong menuju mobil tahanan, yang kemudian memicu perdebatan. "Saya punya hak untuk bicara. Wartawan pada di sini," kata Tom dengan tegas.

Tom juga menyampaikan keluhan terkait proses penyidikan yang dirasakannya berlangsung lama. "Ya, kita terus kooperatif dan berupaya untuk kondusif. Tapi, bagi saya, diprosesnya agak lama, ya," tambahnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa penyidikan terhadap dirinya sudah berjalan sekitar satu tahun, sejak diterbitkannya Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) pada Oktober 2023. "Jadi, rasanya prosesnya agak lama, ya. Sprindik terbitnya Oktober 2023, katanya penyidikan sudah berjalan 12 bulan," jelas Tom.

Kasus yang melibatkan Tom Lembong ini berhubungan dengan dugaan korupsi dalam impor gula pada periode 2015-2016, saat ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Kejaksaan Agung telah menetapkan Tom sebagai tersangka bersama sejumlah orang lainnya. Diduga, kebijakan impor gula yang disetujui Tom Lembong merugikan keuangan negara hingga Rp 578,1 miliar.

Tom Lembong kini akan segera diadili setelah berkas perkara dilimpahkan ke pengadilan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga