Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Loyalis Jokowi Dituding Hambat Prabowo, Said Didu Singgung Sabotase LPG dan Pagar Laut

LPG 3 Kg Membakar Pagar Laut, Rakyat Jadi Korban Pengalihan Isu? - Pantura  Post

Repelita Jakarta - Presiden ke-7 Indonesia Jokowi beberapa waktu lalu angkat bicara mengenai polemik pagar laut yang terus menjadi sorotan. Ia menekankan bahwa aspek legalitas menjadi hal utama dalam menyelesaikan permasalahan ini.

"Yang paling penting itu proses legalnya. Proses legalnya dilalui atau tidak, betul atau nggak betul. Itu kan proses dari kelurahan, ke kecamatan, kantor BPN Kabupaten," ujar Jokowi.

Jokowi menjelaskan bahwa penerbitan sertifikat tanah, baik Sertifikat Hak Milik (SHM) maupun Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), harus melewati tahapan yang sesuai prosedur.

"Kalau untuk SHM-nya, SHGB-nya, juga di Kementerian dicek aja apakah proses atau prosedur legalnya semuanya dilalui dengan baik atau tidak," tambahnya.

Menurutnya, persoalan seperti ini tidak hanya terjadi di Tangerang tetapi juga di berbagai daerah lain.

"Dan itu juga tidak hanya di Tangerang, di Bekasi, juga ada di Jawa Timur, dan di tempat lain," terangnya.

Karena itu, Jokowi menegaskan perlunya pemeriksaan dan investigasi yang menyeluruh.

"Saya kira yang paling penting itu cek, investigasi. Itu ya," tandasnya.

Sementara itu, mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak memiliki keleluasaan penuh dalam menjalankan kebijakan untuk rakyat.

"Sepertinya bapak Presiden Prabowo tidak bisa bekerja untuk rakyat karena dibegal oleh loyalis Jokowi," ujar Said Didu melalui akun X @msaid_didu.

Ia menyoroti beberapa isu yang dinilai tidak ditangani secara maksimal di pemerintahan Prabowo, seperti pemberantasan judi online yang seolah menghilang.

"Pemberantasan judol (judi online) lenyap," tuturnya.

Selain itu, Said Didu juga menilai bahwa penegakan hukum terkait pagar laut sepanjang 30 kilometer hanya sebatas sandiwara politik.

"Penegakan hukum pagar laut hanya panggung sandiwara," tandasnya.

Lebih lanjut, ia menduga bahwa isu seputar kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram sengaja dimunculkan untuk mengalihkan perhatian publik dari kasus pagar laut.

"Sabotase LPG 3 Kg. Oligarki plus Jokowi dan geng masih berkuasa," kuncinya.

Dengan berbagai isu ini, muncul anggapan bahwa loyalis Jokowi masih memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan saat ini, yang dapat menjadi tantangan bagi Prabowo dalam merealisasikan visi dan misinya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved