Repelita Tokyo - Ratna Sari Dewi, atau yang lebih dikenal sebagai Dewi Soekarno, istri mendiang Presiden Sukarno, memutuskan untuk melepaskan statusnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Langkah ini diambil demi mendirikan partai politik di Jepang yang fokus pada perlindungan hewan.
Dewi, yang telah menjadi WNI sejak menikah dengan Bung Karno pada tahun 1962, mengumumkan rencana pendirian partai politik baru bernama 12 Heiwa To dalam konferensi pers pada 12 Februari 2025. Nama partai ini memiliki makna khusus, di mana "Heiwa" berarti kedamaian, sementara "12" dapat dibaca sebagai “wan-nyan”, kombinasi onomatopoeia Jepang untuk suara anjing menggonggong dan suara kucing mengeong.
Tujuan utama partai ini adalah mendorong pemberlakuan undang-undang yang melarang konsumsi anjing dan kucing. Sebagai ketua partai, Dewi yang kini berusia 85 tahun berencana mencalonkan diri dalam pemilihan musim panas ini untuk majelis tinggi parlemen Jepang setelah mendapatkan kembali kewarganegaraan Jepang.
Partai 12 Heiwa To juga bertujuan mendirikan lembaga khusus yang mengawasi pelecehan hewan dan memperketat hukuman terhadap pelanggaran tersebut. Menurut perencana pemilu Shinnosuke Fujikawa, target partai ini adalah memenangkan setidaknya dua atau tiga kursi di Majelis Tinggi.
Dewi Soekarno, yang memiliki nama asli Naoko Neomoto, lahir di Tokyo, Jepang, pada 6 Februari 1940. Sebelum menikah dengan Bung Karno, Dewi pernah bekerja sebagai pramuniaga di sebuah perusahaan asuransi jiwa di Chiyoda. Ia menempuh pendidikan dasar di Togai School Tokyo pada 1946, kemudian melanjutkan ke Koryo School dan Mita School pada 1952 hingga 1955.
Sejak remaja, Dewi telah menunjukkan minat besar pada dunia hiburan. Ia memulai debutnya dalam lakon dengan mengambil peran di drama produksi Sishere Hayakawa Art Production. Dewi sering tampil dalam banyak pentas teater terkemuka di Tokyo dan berhasil membangun reputasi sebagai seorang aktris.
Keputusannya untuk belajar Bahasa Inggris membawa Dewi bertemu dengan Presiden Soekarno, yang kemudian menjadi suaminya. Keduanya menikah pada 3 Maret 1962 dan dikaruniai seorang putri bernama Kartika Sari Dewi.
Setelah kepergian Soekarno, Dewi memutuskan untuk menetap di beberapa negara Eropa, seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Swiss. Pada 2008, Dewi kembali ke Tokyo, Jepang, tanpa melepaskan kewarganegaraan Indonesia.
Selama di Jepang, Dewi sukses mengembangkan bisnis kecantikan dan perhiasan. Ia juga semakin terkenal dan sering tampil di acara TV Jepang. Salah satu capaiannya adalah menjadi juri acara lomba kecantikan ternama, Miss International 2005 di Tokyo. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok