Repelita Jakarta - Keren Shallom Jeremiah (21) menjadi salah satu korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Ibu Keren, Dewi (49), menceritakan pesan terakhir Keren sebelum peristiwa kebakaran tersebut.
Menurut Dewi, Keren adalah sosok yang cerdas. Keren meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, dalam waktu tiga tahun dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95.
Dewi juga menceritakan bahwa Keren sempat memegang tangannya dan berkata, "Mama panjang umur, ya, jaga kesehatan," kemudian Dewi bertanya, "Untuk apa?" Keren menjawab, "Biar Mama datang ke wisuda saya." Pesan tersebut menjadi kenangan terakhir yang menyentuh hati bagi keluarga.
Setelah kebakaran, Dewi menjelaskan bahwa chat WhatsApp Keren terbuka di laptopnya yang belum di-sign out. Melalui pesan-pesan yang terbuka, diketahui bahwa Keren berada di room 291 bersama temannya saat kejadian.
Keluarga Keren menggelar ibadah penghiburan pada Sabtu (1/2) di Rumah Duka Kasih Damai Bintaro.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, telah menyerahkan jenazah Keren Shallom yang telah teridentifikasi. Peti jenazah Keren keluar dari Rumah Duka RS Polri Kramat Jati pada pukul 16.20 WIB.
Sejauh ini, RS Polri berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran yang terjadi pada Rabu (15/1). Total jenazah yang sudah teridentifikasi oleh RS Polri kini berjumlah enam kantong jenazah, sementara identifikasi lainnya masih berlangsung.
Enam jenazah yang telah teridentifikasi adalah:
- Zukhi F Rahdja (42 tahun), laki-laki, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
- Aulia Belinda (28 tahun), perempuan, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.
- Osima Yukari (29 tahun), perempuan, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
- Desty Eka Putri S (24 tahun), perempuan, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
- Keren Shallom Jeremiah (21 tahun), perempuan, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
- Ade Aryanti (30 tahun), perempuan, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
Proses identifikasi terhadap kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum bisa diidentifikasi masih terus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok