Repelita, Jakarta - Tuntutan untuk mengadili Presiden ke-7 RI, Jokowi Widodo, terus mengalir dari berbagai kalangan masyarakat. Sepekan terakhir, mahasiswa di sejumlah kota di Indonesia menggelar aksi dengan tema "Indonesia Gelap", yang semakin memanas dengan berbagai poster yang menuduh Jokowi sebagai penipu dan tokoh terkorup.
Dalam aksi tersebut, beberapa peserta menyuarakan tuntutan untuk mengadili Jokowi dan menuntut transparansi terkait dugaan korupsi yang melibatkan dirinya dan keluarganya. Poster-poster yang tersebar di lokasi aksi juga mencolokkan tuduhan terhadap mantan Presiden tersebut, dengan label "Penipu" dan "Tokoh Paling Korup".
Aktivis senior, Arief Poyuono, menyuarakan kekhawatirannya terhadap situasi yang berkembang. Dalam akun media sosial X pribadinya, Arief menulis, "Kampanye negatif tentang @jokowi seperti 'JKW Penipu', 'Pembohong', 'Tokoh Paling Korup', 'adili Jokowi', dll di masyarakat dan medsos. Yang aku takuti lama-lama bisa jadi pembenaran terjadinya hukum rimba oleh masyarakat terhadap Jokowi dan keluarga."
Arief juga menegaskan, "Jangan sampai rumah beliau di amuk massa di Solo... Jangan terjadi." Ia mengingatkan agar aksi protes yang semakin intens ini tidak berujung pada kerusuhan yang menyasar kediaman Jokowi di Solo, yang bisa menambah ketegangan lebih lanjut.
Dalam peringatan tersebut, Arief berharap situasi ini tidak memburuk, mengingat ketegangan politik yang kian tinggi antara masyarakat yang terus menuntut keadilan terkait kasus-kasus yang melibatkan mantan presiden tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok