
Repelita Jakarta - Isu menimbun gas elpiji 3 kg kembali menghantui pasangan selebritas Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Video yang memperlihatkan banyaknya tabung gas berwarna hijau di rumah mereka beredar luas di media sosial, memicu tudingan bahwa mereka menimbun gas di tengah kelangkaan yang terjadi di masyarakat.
Namun, Nagita Slavina dengan tegas membantah tudingan tersebut. Ia menjelaskan bahwa video yang beredar adalah rekaman lama yang sudah pernah diklarifikasi sebelumnya.
“Jadi kalau di sini ada tabung yang melon itu jangan julid dulu, karena itu memang properti syuting,” ujar Nagita dalam kanal YouTube RANS Entertainment.
Ia menambahkan bahwa syuting yang dimaksud adalah bagian dari sosialisasi tentang penggunaan gas elpiji 3 kg, terutama untuk keluarga prasejahtera.
Tudingan ini mencuat di tengah kisruh kebijakan pemerintah terkait distribusi gas elpiji bersubsidi. Pada 1 Februari 2025, pemerintah sempat melarang pengecer menjual gas elpiji 3 kg, yang menyebabkan kesulitan bagi masyarakat dalam mendapatkannya.
Kebijakan ini menuai pro dan kontra hingga akhirnya dibatalkan. Kini, pengecer kembali diperbolehkan menjual gas elpiji 3 kg dengan status baru sebagai subpangkalan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa harga gas elpiji 3 kg tidak boleh melebihi Rp19.000 per tabung, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
“Kami akan terus mengawasi distribusi agar harga tidak lebih dari Rp19.000, karena di lapangan masih ditemukan harga mencapai Rp30.000 per tabung,” ujar Bahlil dalam kunjungannya ke sebuah pangkalan gas di Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025).
Bahlil juga menyatakan bahwa kenaikan harga yang tidak wajar di warung-warung eceran berpotensi menggagalkan program subsidi tepat sasaran. Oleh karena itu, pemerintah mengubah status pengecer menjadi subpangkalan agar lebih mudah diawasi.
“Kita harus memperbaiki sistem ini agar subsidi benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.
Isu gas elpiji memang menjadi perhatian besar dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Pemerintah terus berupaya menstabilkan harga dan memperbaiki sistem distribusi agar masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan gas bersubsidi. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

