Repelita Jakarta - Belakangan ini, masyarakat Indonesia, terutama warga Jakarta, dihebohkan dengan kabar kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (Gas Melon). Kabar ini semakin menguat setelah warga benar-benar kesulitan mendapatkan gas melon tersebut. Bahkan, di beberapa daerah, antrean panjang harus ditempuh untuk memperoleh gas melon, yang parahnya lagi, antrean tersebut sampai merenggut nyawa warga.
Kelangkaan gas melon ini juga menyeret nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Bahlil disebut tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan Presiden Prabowo Subianto terkait kebijakan penurunan pasokan gas elpiji 3 kilogram.
Usai menjadi sorotan publik, Prabowo akhirnya mengambil keputusan untuk mengaktifkan kembali pengecer gas elpiji 3 kilogram. Kebijakan ini dianggap sebagai langkah yang tepat untuk menyelesaikan polemik kelangkaan gas melon yang terjadi beberapa hari terakhir. Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
“Setelah berkomunikasi dengan Presiden, Presiden telah menginstruksikan kepada ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa,” ujar Dasco dalam sebuah video yang dibagikan di akun TikTok @gerindra, Kamis (6/2/2025).
Sufmi Dasco menambahkan, pengecer tersebut akan dijadikan sub pangkalan agar dapat menertibkan harga dan memastikan gas melon tidak mahal di pasaran. “Sambil kemudian pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan, sehingga dengan aturan yang ada nanti akan menertibkan harga supaya tidak mahal di masyarakat,” jelasnya.
Namun, postingan klarifikasi Gerindra tersebut menuai komentar dari netizen yang menyebut bahwa kelangkaan gas melon belakangan ini justru menjadi pengalihan isu.
“Bukan pengalihan isu pagar laut kan?,” tulis akun @Raindra_Sk.
“Kayaknya gas LPG yang dibikin susah sama Pak Bahlil buat nutupin kasus pagar laut, Menteri kelautan Kerjasama sama Pak Bahlil kah,” sahut @Perwira_Waffen_SS.
“Terus untuk pagar lautnya gimana kelanjutannya min? Kok langsung lenyap? Oke gas, oke gas, kompor mati kurang gas,” tulis @Dwiianggara.
“Jangan lolos berita pagar laut,” ucap @Senja. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok