Repelita Surabaya - Presiden Prabowo Subianto melakukan efisiensi anggaran kementerian secara besar-besaran pada 2025. Prabowo membeberkan alasan di balik keputusan untuk memangkas anggaran tersebut demi kepentingan rakyat Indonesia.
"Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran yang mubazir, yang alasan untuk nyolong ingin dihentikan, dibersihken," ujar Prabowo dalam pidatonya pada Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Ia menegaskan bahwa kebijakan ini tidak didasarkan pada kepentingan kelompok atau pribadi tertentu, melainkan demi rakyat. Prabowo menyampaikan bahwa anggaran yang berhasil dihemat nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meski demikian, Prabowo mengaku mendapat perlawanan dari sejumlah pihak dalam birokrasi yang merasa terganggu dengan kebijakan tersebut. Menurutnya, beberapa pihak dalam birokrasi bahkan bersikap layaknya "raja kecil" yang merasa kebal hukum.
"Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, merasa sudah kebal hukum, merasa sudah jadi raja kecil, ada," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa penghematan ini bertujuan untuk memastikan anggaran negara digunakan dengan sebaik-baiknya untuk rakyat.
"Saya mau hemat uang untuk rakyat, untuk memberikan makan anak-anak, rakyat, saya ingin memperbaiki semua sekolah di Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo sebelumnya telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang menetapkan penghematan anggaran kementerian dan lembaga senilai Rp 306,7 triliun. Salah satu tujuan kebijakan tersebut adalah mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok