Repelita Ternate - Dua jurnalis, Zulfikram Suardi dan Fitriyanti Safar, mengalami dugaan pengeroyokan oleh sejumlah anggota Satpol PP saat meliput aksi demo mahasiswa di Kota Ternate, Maluku Utara. Zulfikram mengalami luka di pelipis mata, sementara Fitriyanti mengalami luka di bagian bibir.
"Hampir 10 orang yang borong (keroyok)," ujar Zulfikram saat melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Ternate, Senin.
Insiden itu terjadi di depan Kantor Wali Kota Ternate sekitar pukul 15.00 WIT. Saat itu, kedua jurnalis tengah meliput aksi mahasiswa yang berujung bentrokan dengan aparat Satpol PP.
"Saat itu saya sedang mengambil gambar kerumunan massa yang terlibat chaos dengan petugas Satpol PP di depan kantor wali kota," kata Zulfikram.
Saat mengambil gambar, tiba-tiba seorang anggota Satpol PP memukul tangannya. Tidak lama kemudian, salah satu oknum Satpol PP melayangkan pukulan ke pelipis mata bagian kanan Zulfikram.
"Saya kemudian melaporkan ke sejumlah teman-teman jurnalis yang ada di lokasi. Ketika teman-teman mau cari tahu oknum Satpol PP tersebut, mereka diintimidasi. Bahkan salah satu jurnalis bernama Fitriyani Safar jadi korban, dia dipukul di bagian mulutnya," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Ternate, Fhandy Mahmud Tuhumina, membenarkan adanya insiden kekerasan terhadap jurnalis, namun membantah adanya pengeroyokan.
"Iya, ada aksi pemukulan terhadap dua jurnalis. Satu orang (yang memukul), bukan 10 orang, dan kejadiannya di dalam massa," kata Fhandy.
Ia menyatakan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masih mengawal aksi demonstrasi yang sedang berlangsung. Namun, ia memastikan akan menindak tegas anggotanya yang melanggar SOP.
"Untuk konfirmasi nanti saja, saya masih urusan demo. Bahwa sebagai kasat, saya akan tindak tegas anggota Pol PP yang melanggar SOP," pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok