Repelita Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenang bagaimana partainya ditinggalkan oleh poros perubahan dalam Pilpres 2024. Menanggapi hal itu, Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, menyarankan AHY untuk lebih fokus pada tugasnya karena pemimpin harus memiliki visi ke depan.
Koalisi Perubahan, yang awalnya terdiri dari Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat, mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Namun, setelah Anies memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dari PKB sebagai cawapresnya, Demokrat memutuskan keluar dari koalisi.
"Lebih baik fokus melaksanakan tugas. Beban rakyat sedang berat. Pemimpin harus visioner. Melihatnya harus jauh ke depan," ujar Sahrin kepada wartawan.
Ia mengibaratkan pentingnya melihat ke depan seperti kaca spion dalam kendaraan yang lebih kecil dibandingkan kaca depan.
"Itulah kenapa kaca spion sangat kecil dibanding kaca depan. Fokus pandangan tetap melihat ke depan, kaca spion ditengok cukup sekali-kali saja," tambahnya.
Sebelumnya, dalam Kongres VI Partai Demokrat di Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, AHY mengenang tantangan yang dihadapi partainya beberapa tahun terakhir, termasuk ketika Demokrat ditinggalkan oleh PKS dan NasDem dalam Pilpres 2024.
"Sebagai partai oposisi, Demokrat memiliki keterbatasan ruang dan pilihan politik, terutama ketika dihadapkan pada konstelasi menuju pemilihan presiden 2024 yang lalu," kata AHY dalam pidatonya.
AHY menyatakan bahwa Demokrat saat itu tengah serius menyusun strategi dan langkah politik, tetapi tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka harus berjalan sendiri.
"Kita ditinggalkan begitu saja. Masih ingat?" tanya AHY kepada kader Demokrat yang hadir. Serentak mereka menjawab, "Masih."
Menurut AHY, kejadian tersebut sempat mengguncang Demokrat dan membingungkan masyarakat terkait posisi partainya. Namun, ia bersyukur karena akhirnya Demokrat mendapatkan peluang lebih baik dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
"Tentu kejutan itu sempat menggoyahkan kita dan yang lebih berat adalah dinamika politik tersebut telah membingungkan masyarakat luas. Di mana Partai Demokrat berada. Tentu kita punya harga diri dan kehormatan," kata AHY.
"Dan kita bersyukur bahwa peristiwa tersebut justru telah membawa kita pada sesuatu yang lebih baik, di mana akhirnya terbuka ruang dan jalan kebersamaan dengan Bapak Prabowo Subianto," tambahnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok