Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Penyalahgunaan Identitas Ivan, WNA di Dubai, untuk Love Scamming Picu Kekhawatiran

Repelita Jakarta - Seorang wanita bernama Tami (33) baru-baru ini membagikan pengalaman mengejutkan terkait penyalahgunaan identitas suaminya, Ivan (44), seorang warga negara asing (WNA). Identitas Ivan diduga digunakan oleh pelaku kejahatan dalam modus love scamming, sebuah bentuk penipuan yang memanfaatkan hubungan asmara palsu untuk menipu korban secara finansial.

Tami mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui kejadian ini setelah beberapa orang yang tidak dikenal menghubunginya, menanyakan tentang sosok Ivan yang mereka kenal di dunia maya. "Yang pertama sudah agak lama. Tapi sepertinya dia sudah transfer ratusan juta, yang kedua ini baru-baru lagi ada mungkin empat atau lima hari yang lalu," ujar Tami.

Tami terkejut ketika menerima pesan dari seorang perempuan di Instagram suaminya yang mengaku telah ditipu. "Ada yang DM suamiku di Instagram, dan mencak-mencak. Dia bilang penipu dan lain-lain. Sementara suamiku tidak tau apa-apa," lanjut Tami.

Setelah melakukan penelusuran, Tami menyadari bahwa perempuan tersebut merupakan korban love scamming. "Itupun sudah dijelaskan dia tidak mau mengerti," jelasnya. Beberapa waktu kemudian, Tami menerima pesan serupa dari perempuan lain. "Tapi yang kedua ini agak waras karena cuma chat dan kasih tahu kalau ada yang coba-coba mau scam dia," tambahnya.

Tami menyebutkan bahwa kedua korban yang menghubungi suaminya melalui Instagram itu diketahui merupakan warga negara Indonesia. "Mereka ketemu di Tinder App (Aplikasi kencan), (pelaku) pake fotonya suamiku," ucapnya.

Tami, yang kini tinggal di Dubai bersama suaminya, mengaku resah dengan aksi yang dilakukan pelaku. "Ini sebenarnya mau diwaspadai takutnya banyak nanti yang tertipu jadi harus ada awareness. Karena nanti takutnya tambah banyak orang yang kena," tandasnya.

Tami juga berani bersuara demi menjaga reputasi suaminya dan mencegah perbuatan pelaku merusak keluarganya. "Kita tidak tau siapa pelakunya, dia pake nomor Australia dan mengaku orang asli Aussie, dari kami sebenarnya tidak rugi materi hanya menjaga reputasi dan mencegah jangan sampai ada lagi yang kena," tegasnya.

Ivan, yang merupakan seorang profesional real estat di Dubai, mengungkapkan bahwa perbuatan pelaku telah mencoreng namanya. "Penipu menggunakan foto saya untuk membuat profil palsu di platform seperti Tinder dan Facebook, menjerat wanita terutama di Indonesia ke dalam hubungan palsu dan akhirnya menipu mereka demi keuntungan finansial," kata Ivan.

Ivan menambahkan, meskipun merasa kesal dengan penyalahgunaan foto dirinya, yang lebih menyakitkan baginya adalah melihat wanita menjadi korban penipuan ini. "Meskipun menjengkelkan ketika foto saya disalahgunakan, yang lebih menyakitkan adalah melihat wanita menjadi korban penipuan ini," tutupnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian mengungkapkan telah berhasil membongkar kasus penipuan daring (online) dengan modus love scamming yang dijalankan oleh 20 tersangka di Apartemen Batavia, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki R. Respati, mengungkapkan bahwa mayoritas korban berasal dari Filipina, Vietnam, dan Thailand. "Kami masih mendalami untuk korban yang ada di Indonesia," ujar Respati.

Polisi juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan kejahatan ini dan mencari tahu seberapa banyak korban yang telah tertipu oleh sindikat tersebut. Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang asing di dunia maya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved