Jakarta, 3 Desember 2024 – Bansos Wakil Presiden Gibran Dinilai Bermuatan Politis, Pengamat: Harusnya Lebih Netral
Desain kantong bantuan sosial (bansos) yang dibagikan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming kepada korban banjir di Jakarta Timur, yang bertuliskan "Bantuan Wapres Gibran," mendapat kritik keras. Banyak yang menilai bahwa pencantuman nama dan identitas Wakil Presiden di dalam bingkisan tersebut terlalu bermuatan politis.
Pengamat politik Emrus Sihombing menyampaikan bahwa bansos yang dibiayai menggunakan dana operasional negara atau APBN seharusnya lebih netral. Menurutnya, bantuan sosial harus mencerminkan kebangsaan, dengan desain yang lebih sederhana dan tidak mencantumkan identitas pejabat tertentu.
"Jika dana berasal dari APBN, tidak perlu mencantumkan nama Wakil Presiden secara menonjol. Bansos harusnya datang dari negara, melalui wakil presiden, dengan desain tas yang mencerminkan kebangsaan, seperti warna merah putih," kata Emrus dihubungi Selasa (3/12/2024).
Emrus juga mengkritik aksi bagi-bagi bansos langsung oleh Gibran, yang menurutnya seharusnya menjadi tugas Kementerian Sosial. Namun, ia mengakui bahwa jika tindakan tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo, maka hal itu bisa dimaklumi. "Namun, jika itu bukan perintah dari Presiden, saya pikir perlu dievaluasi," ujar Emrus.
Selain itu, Emrus mengingatkan agar Gibran tetap konsisten dengan pernyataannya mengenai program-program pemerintah. "Gibran mengatakan bahwa yang memiliki program dan visi-misi adalah presiden. Karena beliau yang mengatakan itu, maka Gibran harus konsisten," pungkasnya.
Nama Gibran kembali menjadi sorotan publik setelah ia membagikan bansos untuk korban banjir di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Kamis (28/11/2024). Bantuan tersebut disalurkan menggunakan tas warna biru bertuliskan "Bantuan Wapres Gibran" dengan logo "Istana Wakil Presiden."
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa anggaran yang digunakan untuk bantuan tersebut berasal dari biaya operasional Wakil Presiden. "Dana bantuan berasal dari biaya operasional yang dimiliki Wakil Presiden. Beliau dapat menggunakan dana tersebut untuk membantu masyarakat," ujarnya.
Namun, Hasan tidak menegaskan apakah anggaran tersebut berasal dari APBN atau bukan, hanya menyatakan bahwa Gibran menggunakan biaya operasionalnya untuk bantuan tersebut.(*)
Editor: Elok WA R-ID
