Repelita, Jakarta 20 Desember 2024 - Sebuah spanduk provokatif bertuliskan “Megawati Ketum Ilegal” muncul di dinding samping Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) pada Rabu (18/12). Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, menegaskan bahwa PDI Perjuangan Kota Bogor tetap solid mendukung kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan tidak akan terpengaruh oleh upaya provokasi tersebut.
“Seluruh pengurus partai dan kader PDI Perjuangan Kota Bogor menolak provokasi yang berniat mengadu domba dan merusak PDI Perjuangan. PDI-P Kota Bogor tetap solid dan fatsun kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri. Merdeka!” tegas Dadang saat dihubungi pada Kamis (19/12).
Spanduk tersebut juga menuduh Megawati melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai dan Undang-Undang Partai Politik. Dadang memastikan bahwa spanduk tersebut langsung dicopot setelah ditemukan. Ia menyebut aksi ini sebagai bentuk provokasi yang bertujuan memecah belah internal partai menjelang Kongres 2025.
“Pemasangan secara ilegal bukan resmi. Itu usaha yang dilakukan orang pengecut yang berniat mengganggu kongres partai 2025 dan mengadu domba internal,” ujar Dadang.
Ia juga mengimbau seluruh kader untuk tetap waspada dan tidak terpancing oleh aksi-aksi provokatif serupa yang mungkin terjadi di masa mendatang. “Mudah-mudahan tidak ada lagi, karena semua kader saya instruksikan supaya mengawasi wilayahnya. Saya sarankan jangan coba-coba lagi berani pasang itu (spanduk) di Kota Bogor,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah mengeluarkan instruksi agar semua kader siaga satu menghadapi upaya pihak luar untuk mengacak-acak internal partai. Ketua DPP PDI-P Deddy Sitorus menjelaskan bahwa instruksi tersebut diberikan setelah pengurus partai mengendus adanya upaya terorganisir untuk menyerang PDI-P menjelang Kongres 2025. Upaya tersebut termasuk penyebaran isu bahwa kepengurusan Megawati dianggap ilegal.
“Diserukan kepada seluruh jajaran partai agar bersiap siaga untuk melawan berbagai bentuk upaya untuk menyerang PDI Perjuangan,” ujar Deddy.
Deddy juga mengungkapkan bahwa isu tersebut disebarkan melalui pemasangan spanduk di sejumlah titik di Jakarta, bersama dengan pengerahan buzzer yang menyebarkan informasi sesat tentang PDI Perjuangan. Ketua DPP PDI-P Ronny Talapessy menambahkan, Megawati menyerukan kepada seluruh kader partai agar menerapkan sistem “siaga satu” di internal sebagai upaya mempertahankan kedaulatan partai.
“Dengan beredarnya baliho dan spanduk yang sifatnya menghasut telah menciptakan kondisi siaga-1 di internal PDI Perjuangan untuk memberikan reaksi terhadap adanya upaya ‘mengawut-awut’ PDI Perjuangan menjelang Kongres,” pungkas Ronny. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok