Jakarta, 12 Desember 2024 - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangan kritis terhadap gagasan besar calon presiden Prabowo Subianto untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, termasuk rencana pemberian makan siang gratis.
Gerung menilai meskipun ide tersebut berdampak positif bagi rakyat, ada tantangan signifikan yang harus dihadapi, yaitu keterbatasan anggaran negara dan masalah etika publik yang buruk.
Gerung menyatakan bahwa visi Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sosial memiliki ambisi besar. Namun, tantangan utama adalah pengelolaan anggaran negara yang terbatas. "Gagasan Prabowo luar biasa, tetapi tanpa anggaran yang memadai dan pengelolaan keuangan yang efisien, semua itu sulit direalisasikan," ujarnya.
Selain masalah anggaran, Gerung juga menyoroti aspek etika publik sebagai hambatan dalam mewujudkan program-program pro-rakyat. Menurutnya, pemerintahan yang transparan dan akuntabel sangat diperlukan agar gagasan seperti pemberian makan siang gratis dapat berjalan efektif. "Jika pengelolaan anggaran dan etika publik tidak diperbaiki, maka program-program besar ini hanya akan menjadi janji kosong," tambah Gerung.
Gerung juga menyoroti pemborosan anggaran yang terjadi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang berkontribusi pada masalah anggaran saat ini. "Pengelolaan anggaran yang boros di era Jokowi membuat APBN semakin tertekan, yang akhirnya menjadi beban rakyat melalui pajak yang meningkat," ucapnya.
Gerung menegaskan bahwa pemerintahan yang akan datang perlu fokus pada perbaikan pengelolaan anggaran dan pembenahan etika publik. Jika hal ini dapat dilakukan, maka gagasan besar Prabowo untuk mensejahterakan rakyat Indonesia dapat terealisasi dengan baik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok