
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menanggapi pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait kekalahan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok, yang membandingkan hasil tersebut dengan keruntuhan Islam di Andalusia, Spanyol.
Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, menyebutkan bahwa tak ada kekuasaan yang abadi, mengingat kekhalifahan Islam yang telah berkuasa selama 700 tahun di Andalusia akhirnya runtuh. Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons terhadap hasil quick count Pilkada Depok yang digelar pada Kamis, 28 November 2024.
Hasil quick count dari Voxpol Center menunjukkan pasangan Supian-Chandra meraih 53,19 persen suara, sementara Imam Budi Hartono-Ririn Farabi mendapat 46,81 persen, dengan data terkumpul 100 persen. Pasangan Supian-Chandra, yang diusung oleh koalisi Perubahan Depok Maju (KDM), berhasil mengalahkan Imam-Ririn yang didukung PKS dan Partai Golkar.
Wakil Ketua Umum PSI Depok, Icuk Pramana Putra, menyatakan bahwa kemenangan Supian-Chandra lebih mirip dengan perubahan yang dibawa Rasulullah untuk mengeluarkan tanah Arab dari era jahiliah. Icuk berharap kemenangan ini menjadi langkah bagi Kota Depok untuk keluar dari era kebodohan dan keangkuhan penguasa yang ada.
Icuk juga menambahkan bahwa dukungan masyarakat terhadap pasangan Supian-Chandra terus meningkat, seiring dengan antusiasme yang luar biasa dalam setiap survei yang dilakukan. PSI berkomitmen untuk mengawal perubahan di Kota Depok agar tidak ada lagi tempat bagi kekuasaan yang mengarah pada kebodohan dan keangkuhan.
(*)
Editor: Elok R-ID