Repelita, Jakarta 22 Desember 2024 - Effendi Simbolon mengungkapkan pandangannya terkait pemecatannya dari PDIP dan mendorong Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk segera mengakhiri polemik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). PDIP membalas pernyataan Effendi dengan mengingat kembali masa lalu Effendi yang pernah menyerang Jokowi.
Effendi, yang merupakan salah satu dari 27 kader PDIP yang dipecat, menyatakan bahwa dirinya memaklumi keputusan tersebut. Dalam keterangannya, Effendi menyebutkan bahwa ia merupakan bagian dari 27 kader yang dipecat karena tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP.
"Walaupun kebersamaan saya dengan Ibu Mega cukup lama, hampir 40 tahun di PDIP, saya diterima dengan baik. Kalau alasannya karena saya dianggap bertemu dengan Pak Jokowi, katanya kongkalikong, ya saya maklum," kata Effendi dalam keterangan Sabtu (21/12).
Effendi juga menekankan bahwa dirinya merasa sedih melihat sikap PDIP terhadap Jokowi dan berharap Megawati menyudahi permasalahan dengan Presiden Jokowi. Menurutnya, Jokowi telah banyak berkontribusi bagi bangsa dan juga PDIP.
"Saya sedih, apa sih yang salah dari Pak Jokowi bagi PDIP? Banyak jasanya bagi bangsa ini dan PDIP. Saya berharap Ibu Mega bisa lebih bijaksana dan menyudahi polemik ini," tambahnya.
Namun, PDIP merespons dengan mengungkit masa lalu Effendi yang pernah menyerang Jokowi. Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, menyatakan bahwa Effendi seringkali mendapat peringatan partai karena kritik tajam terhadap Jokowi di awal pemerintahan hingga tahun 2020.
"Effendi dulu sering menyerang Jokowi secara sembrono, dan itu menjadi alasan mengapa dia tidak diizinkan maju pada Pileg 2024. Setelah itu, dia berbalik mendukung Jokowi," kata Deddy.
Deddy menilai Effendi tidak berhak menasihati Megawati mengenai Jokowi, mengingat sikapnya yang berubah-ubah. Ia juga menyebut bahwa banyak yang menduga serangan Effendi terhadap Jokowi disebabkan oleh ketidakmampuannya menduduki posisi menteri.
"Pernyataan-pernyataan Effendi kepada Jokowi di awal pemerintahan banyak dipengaruhi karena dia tidak dipilih jadi menteri. Kini, tiba-tiba dia membela Jokowi dan menyerang Ibu Mega. Apakah ada motif tertentu di balik itu?" kata Deddy.
Sebelumnya, PDIP mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang memecat 27 kader, termasuk Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution. Pemecatan tersebut didasari oleh pelanggaran etik partai. Dalam SK tersebut, pemecatan Jokowi disebutkan akibat menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi Mahkamah Konstitusi, sementara Gibran dan Bobby melanggar etik partai karena maju sebagai calon dari partai lain dalam Pilkada 2024.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok