Jakarta, 12 Desember 2024 - Pernyataan Sugianto Kusuma alias Aguan, Founder Agung Sedayu Group, mengenai alasan investasi di mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) hanya untuk menjaga muka Presiden Joko Widodo, mendapat tanggapan kritis dari pakar hukum tata negara, Ikrar Nusa Bhakti.
Menurut Ikrar, pernyataan Aguan menunjukkan bahwa para investor yang tergabung dalam kelompok 9 naga tidak serius membangun proyek besar di IKN. Menurutnya, investasi tersebut hanya sebatas membuat simbolis seperti istana atau gedung untuk acara seremonial, seperti upacara tujuhbelasan.
"Intinya 9 naga itu bukan serius melakukan investasi besar-besaran, tapi sekadar ada wujud istana di situ. Ada wujud gedung kemudian dijadikan tempat upacara tujuhbelasan. Kemudian juga paling enggak muka Jokowi supaya enggak dilihat omon-omon doang begitulah," ujar Ikrar kepada RMOL.
Ikrar menyebut, investasi Aguan di IKN lebih kepada memenuhi tugas dari Presiden Jokowi, terutama di tengah kritik pedas dari berbagai elemen masyarakat tentang minimnya perkembangan proyek pembangunan di IKN.
“Hanya ingin menyelamatkan muka Jokowi aja. Jangan sampai kemudian orang lain melihat enggak ada pembangunan yang terjadi di IKN, kecuali yang dibantu oleh 9 naga ini,” lanjut Ikrar.
Ia juga menegaskan bahwa masa depan pembangunan IKN bergantung pada kebijakan kepemimpinan Prabowo Subianto. Prabowo saat ini cenderung fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) daripada proyek infrastruktur besar.
“Prabowo menginginkan supaya pembangunan infrastruktur dikurangi karena sudah terlalu banyak memakan biaya cukup tinggi. Prabowo sekarang lebih fokus kepada pembangunan manusia, baik kesehatan, maupun biaya sekolah. Ini yang saya lihat positif,” tutup Ikrar.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok