Oknum Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) disebut memalak Rp12 Miliar di Kementerian Pertanian.
Hal itu diungkapkan langsung Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) Hermanto.
Hermanto mengungkapnya dalam Sidang Lanjutan Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam perkara dugaan pemerasan Rp44,5 miliar dan penerimaan gratifikasi Rp40 miliar.
Menanggapi hal itu, mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap menyatakan bahwa Rp12 M itu tidak akan diminta jika tak ada korupsi, maladministrasi dan kesalahan prosedural di Kementan.
Hal ini dilakukan agar temuan dianggap klir dan bisa meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
“Jika tak ada korupsi, maladministrasi &kesalahan prosedural pekerjaan tentu oknum Auditor BPK tak akan minta uang 12 milyar di Kementan sebab tidak akan ada temuan & klir dapat opini WTP,” kata Yudi dalam akun X, Sabtu, (11/5/2024).
Dengan begitu kata dia, sama saja jika negara rugi dua kali demi meminimalisir atau menghilangkan temuan.
“Tapi nyatanya beda jadi ada kesempatan korup disitu untuk drop temuan & negara rugi 2 kali,” tandasnya.
Sebelumnya, Hermanto menyebut Oknum BPK bernama Victor terus menagih Kementan yang hanya membayar Rp5 Miliar.
“Kita tidak penuhi. Saya dengar tidak dipenuhi. Saya dengar mungkin sekitar Rp5 Miliar atau berapa. Yang saya dengar-dengar,” ungkap Hermanto kepada Jaksa. (selfi/fajar)
Sumber Berita / Artikel Asli : fajar
