Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengomentari perihal kegaduhan yang timbul akibat penemuan transaksi mencurigakan Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Seperti diketahui, Menko Polhukam Mahfud MD membongkar adanya transaksi mencurigakan Rp349 triliun di Kemenkeu di luar kasus mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.
Namun, saat rapat bersama Komisi XI DPR RI, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim transaksi mencurigakan yang benar-benar berkaitan dengan Kemenkeu hanya sebesar Rp3,3 triliun.
Sementara itu dalam rapat bersama Komisi III DPR pada Rabu (29/3/2023), Mahfud MD meluruskan bahwa transaksi mencurigakan yang sebelumnya diklaim Sri Mulyani hanya Rp3,3 triliun yang berkaitan dengan pegawai Kemenkeu, sebenarnya adalah Rp35 triliun.
Kemudian, Mahfud merinci transaksi mencurigakan yang lain. Yang kedua yaitu transaksi mencurigakan yang diduga melibatkan pegawai Kemenkeu sebesar Rp53 triliun.
Adapun yang ketiga yaitu transaksi yang berkaitan dengan kewenangan Kemenkeu sebagai penyidik tindak pidana asal (TPA) dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang belum diperoleh sebesar Rp 260 triliun.
Kegaduhan muncul karena adanya perbedaan data tersebut. Terkait hal itu, Masinton tidak mempermasalahkan adanya kegaduhan selama tujuannya jelas untuk kebaikan.
“Terlepas dari kegaduhan yang sekarang ini menurut saya sih ya oke. Gaduh-gaduh ini asal yang penting goal-nya jelas,” ujar Masinton, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Jumat (31/3/2023).
Harapannya, meski terjadi kegaduhan dalam persoalan transaksi mencurigakan di Kemenkeu itu, perkara tersebut ditindaklanjuti hingga tuntas.
“Goal-nya apa? Oke mari sama-sama kita berantas ini kejahatan yang merugikan keuangan negara ini. Kan itu satu. Sehingga ramai-ramai ini tidak hanya ramai di pemberitaan kemudian nggak ada tindak lanjut,” ujar Masinton.
