Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[EKSKLUSIF] Wawancara Tempo Dengan Anas Urbaningrum

 


Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akan menghirup udara bebas pada Selasa, 11 April 2023. Terpidana kasus korupsi Hambalang itu akan menjalani masa Cuti Menjelang Bebas (CMB).

Beberapa hari sebelum keluar penjara, jurnalis Tempo, Ayu Cipta, berkesempatan berbincang santai dengan Anas di Lapas Sukamiskin Bandung Jawa Barat.

Selama 49 menit percakapan diselingi gelak tawa dan humor segar. Sesekali Anas Urbaningrum membenarkan kacamata dan mengelus lengannya. Berikut petikannya:

Tempo (T): Apa kabar Mas Anas, Anda terlihat segar dan sehat?

Anas Urbaningrum (A): Alhamdulillah, selesai mandi.

T: Menjalankan puasa, tarawih dan tadarus?

A: Ya tadarus. Di sini kalau Ramadan jadi masjid paling sibuk di dunia. Sehari-hari masjid penuh ramai jamaah, Ramadan ada tambahan sholat tarawih dan tadarus.

T: Selamat menghirup udara kebebasan ya, apa rencana berikutnya setelah keluar Lapas Sukamiskin?

A: Sudah lama gak tahu dunia luar, penyesuaian ngecek dulu aspal di luar masih hitam atau enggak. Bedain dulu udara luar dan udara di dalam. Kalau dihirup beda atau tidak. (Disusul tawa)

Yang pasti sowan sungkem sama ibu ke Blitar Jawa Timur. Kegiatan, apalagi masih Ramadan ya kumpul-kumpul keluarga. Nanti kembali ke Jakarta sebelum Lebaran. Suasana masih Ramadan ya bukber (buka puasa bersama). 

T: Keluarga, anak dan nyonya apakah setiap akhir pekan berkunjung?

A: Anak-anak kalau libur, kan mereka sekolah. Ya istri yang datang, keluarga inti tapi tidak setiap pekan.

T: Siapa saja sahabat-sahabat paling rajin datang?

A: Tidak ada yang paling rajin. Politisi Jakarta. Saya gak hitung saking banyaknya, nanti dikira mengumpulkan suara. (Anas tertawa lepas)

Ya kawan-kawan dari lintas partai . Ada kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam, lalu ada adik-adik Kelompok Cipayung Plus.

Pas acara di Bandung mereka mampir. Ajak diskusi, cari patner. Kalau ngobrol dengan orang di luar mungkin bosan ya, (cari teman ngobrol) dengan orang di dalam (penjara).

T: Selama di Lapas Sukamiskin, Anda menulis buku?

A: Ada catatan-catatan. Nanti dilihat ya. Apakah bermanfaat untuk diketahui orang banyak

T: Sudah berapa lembar catatan-catatan yang sudah ditulis? Berisi tentang apa saja, apakah pandangan, pikiran atau pengalaman selama di Lapas

A: Saya nggak ngitung catatan, ada hal menarik saya tulis di kertas. Isinya ya pemikiran memandang dunia, agar tidak terputus dari dunia luar. 

Secara fisik saya terputus dari dunia luar dibatasi gerak oleh pintu penjara. Namun pikiran dan gagasan harus hidup.

Informasi dari luar harus dicerna, dipahami, ditafsirkan sehingga tidak terputus dari dinamika kehidupan di luar tembok lapas.

Informasi dari luar itu ya kami dapat dari menonton televisi, membaca buku selain cerita dari kawan-kawan yang datang mampir membesuk saya. Saya tetap mengikuti berita politik, berita sosial dan perkembangan masyarakat.

T: Catatan itu pernah diunggah di Medsos?

A: Kadang saya menulis catatan diunggah oleh admin. Tapi jadi panjang urusan yang repot petugas, klarifikasi. Padahal itu sudah jelas yang unggah admin, tanggal dan lokasinya juga jelas misalnya Depok, Jakarta Selatan. Tapi masih tetap dituding kok itu di dalam bisa bermain medsos.

Saya bahkan praktekan buka akun tweeter pakai handphone petugas. Ya gak bisa saya nulis, cuma baca bisa. Nah kalau dulu memang saya sendiri yang pegang, nanti kalau sudah di luar (medsos) saya pegang sendiri.

T: Meskipun yang mentweet itu admin, itu tandanya magnitude Anda masih tinggi sehingga masih menjadi daya tarik untuk diberitakan.

A: Hahahahaha (Tak menjawab, Anas hanya tertawa)

T: Selain menulis catatan-catatan, tentu membaca buku. Buku apa saja yang sudah dibaca?

A: Bacaan -bacaan yang ada di perpustakaan. Di sini disediakan perpustakaan sebagai kewajiban Lapas menyediakan fasilitas bagi warga binaan. Tentu ini berguna bagi orang seperti saya agar tidak kesepian. Setidaknya membaca buku membantu membunuh waktu. Buku-buku lama dibaca ulang. Kalau buku baru biasanya dibawakan keluarga juga kawan-kawan, sahabat-sahabat saya yang mampir datang ke sini.

T: Terbaru buku apa yang Anda baca? 

A: Buku tentang masyarakat madani merupakan pidato Anwar Ibrahim (Perdana Menteri Malaysia) Membangun Negara Madani.

T: Selain membaca dan menulis, apakah Anda berolahraga?

A: Paling olahraga fisik dan olahraga batin. Dulu badminton. Tapi karena jatuh, lutut operasi. Dokter melarang loncat-loncat, bukan melarang badminton ya. Tapi olahraga badminton mana mungkin tidak loncat, ya sudah sekarang jogging saja setiap pagi.

Kalau olahraga batin ya membaca sekaligus mengisi nutrisi pikiran, nutrisi gagasan. Ya buku, seperti kembali ke kampus memacari buku. Kalau macari di sini kan cowok semua. Hahahahaha.

Bukan berarti tidak terasa lama di sini ya terasa banget (lamanya). Makanya dengan baca buku mencari keseimbangan menjaga kesehatan dan kewarasan. Hahahahaha

T: Bagaimana interaksi Anda dengan Warga Binaan Tipikor lainnya seperti Setya Novanto (eks Ketua DPR RI yang tersangkut kasus korupsi e-KTP)?

A: Ya pergaulan sehat, say hello, kalau ketemu ngopi bareng.

T: Apakah ngobrol tentang politik?

A: Gak mungkin gak ngobrolin politik. Sebagian besar di sini politisi, ada kepala daerah, pejabat ya pasti kalau ada berita televisi ngobrol ringan ngalor ngidul. Untuk tidak kehilangan perspektif.

Yang boleh dirampas kemerdekaan untuk sementara waktu. Tidak ada yang tidak, masing-masing mencintai negerinya. Memang hak politik dipilih menjadi pejabat publik dicabut. Tetapi hak memilih, kebebasan serikat, berkumpul kan masih ada. 

T: Kalau sudah di luar, nggak kangen balik kan?

A: Di sini kawan-kawan ada komunitas. Para tipikor itu mengajar. Ada eks Bupati Temanggung Pak Totok (Totok Ary Prabowo, Bupati Temanggung periode 2003-2006) yang mengajar bahasa Inggris. Ada Pak Ahmad Fathonah (Ahmad Fathonah pengusaha yang terkena kasus suap impor daging sapi) yang mengajar bahasa Arab. Itu juga untuk upgrade supaya tidak ketinggalan.

T: Macam-macam kegiatan seperti pelatihan dakwah, pelatihan menjadi imam. Yang paling tinggi levelnya kajian filsafat islam. Banyak yang ketika masuk (penjara) ngaji aja Alif Ba Ta belum lancar begitu keluar (lapas) sudah fasih membaca Alquran.

Apalagi Ramadan seperti ini, biasanya 10 hari terakhir itikaf di masjid. Dan itu dibolehkan, kreasi kebijakan yang tinggi nilainya alias mahal nilainya. (Anas tertawa). Tapi tentu kami tetap diawasi. Kegiatan positif tentu dibolehkan.

Anas Urbaningrum divonis hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan.

Tak hanya itu, Anas juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 57,59 miliar dan 5,26 juta dolar AS sebab terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek Hambalang dan sejumlah proyek lainnya.

Anas dinilai terbukti menerima suap hingga melakukan tindak pidana pencucian uang dalam proyek Wisma Atlet Hambalang dan sejumlah proyek lainnya.

Dia disebut menerima suap berupa mobil Toyota Harrier, Toyota Vellfire, pelayanan survei gratis, serta yang senilai Rp 116,525 miliar, dan USD 5,261 juta dari proyek-proyek pemerintah yang dibiayai APBN.

Proyek ini dikerjakan oleh Permai Grup yang merupakan perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Selain Anas Urbaningrum dan Nazaruddin, kasus ini juga menyeret sejumlah kader Partai Demokrat lainnya seperti Anggota DPR RI Angelina Sondakh dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.

Sumber Berita / Artikel Asli : tempo

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved