Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto mengomentari perihal Bupati Meranti Muhammad Adil yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebelumnya kabar OTT Bupati Meranti ramai tersebar di media komunikasi WhatsApp. Tersebar video dan foto ruangan Sekda Meranti hingga Humas dan Protokol disegel oleh KPK.
Kabar adanya kegiatan KPK di lingkungan pemerintahan Kepulauan Meranti tersebut dibenarkan oleh Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul.
Namun, KPK tidak meminjam ruang Polres Kepulauan Meranti untuk melakukan pemeriksaan melainkan langsung dibawa ke Pekanbaru. Bupati Meranti Muhammad Adil juga dibawa.
Menanggapi hal tersebut, Gigin menyebut OTT oleh KPK terhadap Muhammad Adil merupakan manuver gerak cepat.
Padahal, saat ini ada kasus yang dianggap lebih urgent yaitu skandal transaksi mencurigakan Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Ini namanya manuver gerak cepat sementara yang terlibat permalingan 239 triliun rupiah menonton dengan penuh senyum-simpul,” ujar Gigin, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Jumat (7/4/2023).
Sebelumnya, Muhammad Adil sempat memprotes soal dana bagi hasil (DBH) minyak di Kepulauan Meranti karena uang yang diperoleh tidak sesuai dengan banyaknya minyak yang diambil di wilayah tersebut.
Kekecewaan sekaligus kemarahan disampaikan Adil dalam acara rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah di Pekanbaru pada 9 November lalu.
Bahkan, karena saking emosinya, Adil menyebut pegawai keuangan berisi iblis dan setan. “Sampai saya kejar ke Bandung orang Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten, itu yang hadir waktu itu nggak tahulah. Sampai pada waktu itu saya bilang, ‘Ini orang keuangan ini isinya iblis atau setan?” tutur Adil.
