Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan menyoroti Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan pelanggaran yang dilakukan Ketua KPK Firli Bahuri.
Firli Bahuri diduga melanggar kode etik atas dugaan pembocoran dokumen penyelidikan kasus korupsi di lembaganya ke pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menanggapi hal tersebut, Umar menyebut Firli Bahuri sangat mengerikan seandainya dugaan pembocoran dokumen itu benar.
Namun, ia juga merasa aneh karena Dewan Pengawas KPK tampak tidak berani dan tegas memberikan sanksi pemecatan terhadap Firli.
Padahal, sebelumnya Dewan Pengawas bersikap tegas terhadap pimpinan yang diduga menerima suap yaitu Lili Pintauli Siregar.
“Betapa mengerikannya firli bahuri. Anehnya dewas koq gak berani tegas ksh sangsi pemecatan. Knp beraninya sm lili pintauli sj dewas ini,” ujar Umar, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Jumat (7/4/2023).
Menanggapi pencopotan anak buahnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah mengirimkan surat balasan kepada KPK yang meminta agar Brigjen Endar tetap di jabatannya.
Namun, tampaknya surat dari Kapolri Listyo Sigit diabaikan karena Brigjen Endar tetap diberhentikan dari jabatannya di KPK.
Selain itu, KPK menunjuk Jaksa pada Kejaksaan Agung (Kejagung) Ronald Worotikan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Penyelidikan.
Bahkan, Pegawai KPK khususnya yang dipekerjakan dari Polri meminta KPK membatalkan pemberhentian Direktur Penyelidikan KPK Brigjen Endar Priantoro karena pemberhentian tersebut terkesan dipaksakan.
