Kader Partai Kebangkitan Bangsa Umar Hasibuan atau Gus Umar mengaku heran dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang mengaku baru menerima surat laporan adanya aliran dana mencurigakan sebesar Rp 300 triliun.
Padahal, Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengaku sudah menyerahkan laporan transaksi janggal Rp300 triliun ke Kemenkeu sejak 2009 sampai 2023.
Dia mempertanyakan apakah surat laporan dari PPATK itu disabotase oleh pegawai Kemenkeu.
Hal itu disampaikan Gus Umar dalam akun Twitter pribadinya, pada Jumat 10 Maret 2023.
"Padahal PPATK bilang sudah sering kirim surat laporkan ini kok baru sekarang SM terima suratnya. Apa suratnya disabotase oleh pegawai kemenkeu," ujar dia seperti dikutip dari WE NewsWorthy.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan bila ada pergerakan uang mencurigakan di Kementerian Keuangan.
Mahfud MD bahkan menyebut, pergerakan uang di Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai itu mencapai Rp300 triliun.
Hal ini ia sampaikan setelah menerima laporan terbaru pada Rabu (8/3/2023) ini.
Ia selaku Ketua Tim Penggerak Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) lantas bergerak untuk melakukan penelusuran transaksi janggal ini.
"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya tidak sampai triliunan, hanya ratusan miliar. Sekarang hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun itu, harus dilacak," ujar Mahfud MD, dikutip dari Suara.com, Rabu (8/3/2023).
Ia mengakui, alasan dirinya mengungkapkan hal ini kepada publik lantaran saat ini sulit untuk menyembunyikan sesuatu hal.
"Ini yang saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis," kata dia.
Namun disampaikan Mahfud MD, dirinya belum mengetahui apakah transaksi mencurigakan tersebut berkaitan dengan Rafael Alun Trisambodo yang belakangan diketahui memiliki mutasi uang Rp500 miliar.