Virdian Aurellio Sindir Donasi Negara: Rakyat Sudah Bayar Pajak, Malah Disuruh Nyumbang Lagi, Rampas Aja Duit Koruptor Lingkungan Ratusan Triliun

 

Repelita Jakarta - Aktivis lingkungan Virian Aurellio melontarkan sindiran pedas terhadap kebijakan pemerintah yang menggalang donasi untuk korban bencana di tengah situasi ekologis yang kian parah.

Menurutnya, langkah negara meminta sumbangan dari rakyat terasa sangat membingungkan karena publik sudah rutin membayar pajak untuk keperluan yang sama.

Saya perlu mengatakan bahwa ini ada langkah yang membingungkan dari negara. Contoh negara ini fomo banget, ngapain ikut-ikutan bikin donasi?, ujar Virdian pada Minggu 7 Desember 2025.

Hari-hari kita donasi ke negara lewat pajak, ngapain negara bukan donasi?

Kalau mau nambah duit, kalau negara memang pengen nambah duit, rampas balik itu.

Berbagai korupsi lingkungan yang jumlahnya sampai ratusan triliun. Jangan malah bikin donasi di internal.

Virdian menegaskan bahwa dana pajak seharusnya cukup untuk menangani pemulihan bencana dan perbaikan lingkungan jika tidak dikorupsi.

Ia justru melihat gerakan donasi dari masyarakat jauh lebih transparan dan efektif dibandingkan mekanisme resmi negara.

Makanya di publik sekarang kita punya tagar warga jaga warga.

Ferry Irwandi di dalam sehari bisa terkumpul 10M. Teman-teman Indonesia dengan dermawan menitipkan kepada saya dalam tiga hari Rp410 juta untuk donasi.

Kenapa? Karena kita saling percaya.

Besok-besok negara bikin donasi terbuka, kita juga nggak mau nyumbang. Orang kita nggak percaya duitnya bakal dipakai menerang.

Kritik Virdian ini mencerminkan kekecewaan publik yang semakin lelah membayar pajak tinggi namun masih diminta menyumbang lagi melalui kanal resmi, sementara triliunan rupiah dari korupsi lingkungan belum pernah dikembalikan untuk kepentingan rakyat.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga