Universitas Paramadina Desak Prabowo: Segera Tetapkan Bencana Nasional atau Rakyat Sumatera Terus Menderita

 

Repelita Jakarta - Civitas Akademika Universitas Paramadina mengeluarkan surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto pada Selasa 9 Desember 2025.

Mereka mendesak penetapan segera status bencana nasional untuk banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.

Bencana yang telah berlangsung dua pekan sejak akhir November 2025 itu tercatat menewaskan 916 jiwa hingga Minggu 7 Desember 2025.

Sebanyak 389 orang masih hilang, ribuan luka-luka, serta ratusan ribu warga mengungsi dengan kerusakan masif pada rumah, infrastruktur, dan lahan pertanian.

Penetapan status bencana nasional dinilai penting agar penanganan serta pemulihan memiliki kepastian hukum dan koordinasi yang lebih kuat.

Keselamatan nyawa adalah hukum tertinggi dalam penanganan bencana.

Prinsip ini menjadi landasan etis serta operasional, diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Civitas Akademika juga meminta lima langkah konkret pasca penetapan status bencana nasional.

Pertama, hentikan dan cabut semua izin pemanfaatan hutan yang melanggar aturan di seluruh Indonesia.

Kedua, tindak tegas perusahaan penebang liar serta perdagangan kayu ilegal.

Ketiga, berikan santunan layak bagi korban jiwa, luka, serta kehilangan harta benda.

Keempat, laksanakan rekonstruksi total perumahan, infrastruktur, dan layanan publik yang hancur.

Kelima, prioritaskan pemulihan sekolah, rumah sakit, serta puskesmas agar pendidikan dan kesehatan segera pulih.

Civitas Akademika menyatakan keyakinan penuh bahwa Prabowo akan mengambil langkah cepat demi menyelamatkan rakyat di tiga provinsi tersebut.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga