Tangis Gubernur Aceh Mualem Hadapi Banjir, Sebut Ada Bupati yang Kabur hingga Karaoke: Mereka Acuh

 

Repelita Jakarta - Suasana penuh haru menyelimuti wawancara antara jurnalis senior Najwa Shihab dengan Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem.

Percakapan yang semula berlangsung tenang berubah menjadi emosional saat Najwa menyentuh isu banjir besar di wilayah Sumatra yang hingga kini belum berstatus bencana nasional.

Najwa lantas menanyakan apakah status tersebut menyulitkan langkah Gubernur Aceh dalam menangani bencana.

Mualem dengan tegas menyatakan bahwa kewenangan menetapkan status bencana nasional bukan berada di tangannya sebagai gubernur.

Ia hanya bisa terus berusaha sekuat tenaga dan berdoa agar situasi segera membaik.

Mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka itu kemudian tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan harapan agar bantuan segera mengalir deras ke Aceh.

Air mata mengalir di wajahnya sambil berucap agar masyarakat Aceh segera mendapat uluran tangan.

Mualem lantas meminta maaf karena tak mampu membendung emosi.

Najwa dengan cepat menenangkan bahwa tidak ada yang perlu dimaafkan.

Ia justru memuji dedikasi Mualem yang setiap malam berkeliling membagikan bantuan langsung kepada korban.

Najwa mengakui betapa berat beban yang dipikul seorang gubernur di tengah bencana sebesar ini.

Mualem menegaskan bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasrah kepada kehendak Allah.

Ia masih melaporkan adanya jenazah korban yang belum berhasil dievakuasi di Kabupaten Aceh Tamiang.

Beberapa kendaraan yang tenggelam bersama penumpangnya diduga masih terjebak di dasar aliran sungai.

Sebanyak delapan belas kabupaten dan kota di Aceh terdampak banjir serta tanah longsor.

Dampak terberat terjadi di Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, serta sebagian wilayah Bireuen.

Mualem mengaku pernah mengeluarkan peringatan keras kepada para bupati agar tidak menyerah dalam melayani rakyat.

Ia menyesalkan sikap sejumlah kepala daerah yang terlihat acuh tak acuh saat rakyat menderita.

Ada bupati yang memilih meninggalkan wilayah saat bencana melanda.

Sebagian pergi ke Medan, bahkan ada yang menghabiskan waktu dengan berkaraoke.

Najwa yang mendengarnya tampak terkejut dan meminta konfirmasi ulang.

Mualem membenarkan bahwa hal tersebut memang terjadi di lapangan.

Ia sudah menyampaikan seluruh kondisi terkini kepada Presiden Prabowo Subianto.

Presiden memberikan respons positif dan memerintahkan seluruh kementerian terkait untuk serius menangani bencana.

Kebutuhan mendesak masyarakat saat ini meliputi obat-obatan, peralatan dapur, perlengkapan ibadah, selimut, pakaian layak pakai, hingga tabung gas elpiji tiga kilogram.

Mualem menutup perbincangan dengan menegaskan bahwa pertolongan sejati hanya datang dari Allah.

Manusia hanya bisa berusaha dan bersyukur atas segala ujian yang diberikan.

Sementara itu, Ketua MPR Ahmad Muzani menyampaikan alasan Presiden Prabowo belum menetapkan banjir Sumatra sebagai bencana nasional.

Menurut Muzani, presiden memiliki pertimbangan khusus terkait keputusan tersebut.

Penetapan status bencana nasional memerlukan keputusan presiden melalui keppres.

Pemerintah pusat menilai situasi masih dapat dikendalikan bersama pemerintah daerah setempat.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga