
Repelita Jakarta - Ketua Bidang Politik Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia, Bestari Barus, menyatakan protes keras terhadap sikap beberapa petinggi Partai Demokrat yang membahas kembali dugaan pemalsuan ijazah mantan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, pembahasan semacam itu tidak layak dibawa ke ranah terbuka, apalagi mengingat kedua partai tersebut berada dalam satu barisan koalisi pendukung pemerintahan.
Bestari menyampaikan rasa kecewanya atas ucapan yang dilontarkan Benny Harman, anggota DPR dari Fraksi Demokrat, saat sidang resmi di gedung parlemen.
Sindiran yang dilemparkan justru memicu interpretasi buruk dan menjadi viral di masyarakat luas.
“Bahkan sampai dengan anggota DPR RI membicarakan hal-hal yang menurut kami sebagai sesama koalisi itu kurang pantas untuk disampaikan ke depan publik,” ujar Bestari pada Senin, 22 Desember 2025.
Ucapan Benny Harman dalam pertemuan resmi DPR kemudian diolah ulang dan disiarkan berulang kali oleh berbagai stasiun televisi, sehingga menimbulkan kesan adanya tuduhan langsung terhadap Joko Widodo.
“Benny Harman memberi sindiran-sindiran di rapat resmi yang teragenda dengan resmi di instansi resmi DPR, itu melakukan sindiran-sindiran yang kemudian justru ini ditayang berulang,” katanya.
“Ya itu per stasiun TV tapi kemudian ditanggapi agak menuduh,” lanjut Bestari.
Bestari menilai perilaku tersebut tidak etis, terutama karena Joko Widodo memiliki andil besar dalam karir politik Partai Demokrat.
Salah satunya adalah penunjukan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
“Pada patron kami Pak Jokowi yang sesama koalisi ini ya yang pernah juga menetapkan Bung AHY (Ketum Demokrat) pada posisi yang terhormat sebagai menteri,” ucapnya.
Narasi yang seolah meragukan keaslian ijazah Joko Widodo dianggap bertentangan dengan semangat koreksi konstruktif dalam sistem demokrasi.
“Sebagai yang gak benar itu adalah anti koreksi ya. Yang orang yang tidak mau menunjukkan ijazahnya itu,” Bestari menuturkan.
Ia mengharapkan Partai Demokrat menghargai posisi Joko Widodo sebagaimana PSI selalu menghormati Susilo Bambang Yudhoyono di internal Demokrat.
“Saya mohon disampaikan kepada kawan-kawan di Demokrat, sebentar Pak, Pak Jokowi itu di kami setara dengan Pak SBY di Demokrat,” kuncinya.
Editor: 91224 R-ID Elok

