Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Mualem Pimpin Penanganan Banjir Aceh Tanpa Pencitraan, Dinilai Layak Jadi Pemimpin Nasional

 Gubernur Mualem Minta Bantuan Menhan Mobilisasi Nasional Bantu Percepat Penanganan Bencana Aceh - Lamuri Online

Repelita Banda Aceh - Gaya kepemimpinan Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem dalam menangani musibah banjir belakangan ini menarik perhatian luas publik.

Sosok mantan Panglima GAM itu mendapat banyak apresiasi atas tindakan nyatanya yang cepat dan minim bicara saat menghadapi situasi darurat yang melanda sejumlah wilayah.

Di saat ribuan warganya harus mengungsi akibat bencana tersebut, Mualem memilih untuk terjun langsung ke lokasi-lokasi yang terdampak paling parah.

Ia melakukan peninjauan menyeluruh, bertemu dan mendengarkan keluhan para pengungsi, serta memastikan distribusi bantuan logistik berjalan lancar tanpa diiringi publisitas berlebihan.

Cara kerja seperti itu dinilai banyak kalangan sebagai representasi dari kepemimpinan sejati yang lebih mengutamakan kerja nyata ketimbang pencitraan.

Sikapnya dianggap sangat kontras dibandingkan dengan sejumlah pejabat lain yang kerap tampil dengan banyak pengawal dan dokumentasi saat berada di area bencana.

Dukungan terhadap langkah Gubernur Aceh itu juga disampaikan oleh analis politik nasional Hendri Satrio melalui platform media sosial.

“Muzakir Manaf atau Mualem, layak jadi Pemimpin Nasional,” tegas Hendri di X @satriohendri (9/12/2025).

Pernyataan tersebut kemudian memantik respons aktif dari warganet yang secara umum memuji kesigapan dan kehadiran fisik Mualem di tengah kesulitan rakyatnya.

Banyak komentar menggarisbawahi bahwa tindakan tersebut menunjukkan pemahaman mendalam seorang pemimpin terhadap kebutuhan riil yang dihadapi oleh masyarakat.

Figur Muzakir Manaf memang telah lama dikenal sebagai pribadi yang tegas, sederhana, serta memiliki dedikasi tinggi terhadap tanah kelahirannya.

Dalam dinamika politik lokal Aceh, ia tetap dipandang sebagai pemimpin yang memiliki akar dan pengaruh kuat, khususnya di kalangan para mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka.

Mualem yang lahir pada 3 April 1964 tidak hanya berkarier di dunia politik namun juga memiliki latar belakang sebagai mantan pejuang gerilya GAM.

Posisinya semakin strategis setelah ia diangkat menjadi panglima tertinggi militer GAM menyusul gugurnya Abdullah Syafi’i dalam suatu pertempuran pada tahun 2002.

Sejak peristiwa itu, ia memegang komando pusat organisasi tersebut hingga konflik bersenjata berakhir melalui kesepakatan damai Helsinki di tahun 2005.

Berdasarkan catatan publik, usai menyelesaikan pendidikan menengah atas Mualem sempat berkeinginan untuk bergabung menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia.

Namun jalan hidupnya justru membawanya ke arah yang berbeda setelah ia dinyatakan gagal dalam proses penerimaan tersebut.

Kegagalan itu pada akhirnya membawanya merantau ke Malaysia dan mendaftar sebagai pejuang Gerakan Aceh Merdeka dimana kali ini ia dinyatakan lolos.

Pada tahun 1986 bersama para kombatan lainnya ia mendapatkan pelatihan militer di Libya sebelum akhirnya kembali ke Aceh.

Setelah perjanjian damai Helsinki ditandatangani, Mualem keluar dari persembunyian dan mulai tampil di hadapan publik.

Ia kemudian dipercaya memimpin Komite Peralihan Aceh sebelum mendirikan Partai Aceh pada tahun 2007 dan menjadi ketua umum pertamanya.

Karier politiknya semakin matang saat ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Aceh mendampingi Zaini Abdullah pasca pemilihan tahun 2012 dan dilantik pada 4 Juni di tahun yang sama.

Popularitasnya di kalangan masyarakat Aceh khususnya mantan kombatan tetap terjaga dengan baik meskipun dinamika politik terus berubah.

Bahkan dalam suatu kasus konflik bersenjata yang melibatkan Din Minimi, tersangka bersedia menyerahkan diri dengan syarat khusus dijemput langsung oleh Muzakir Manaf.

Pada Pilkada Aceh 2017 ia kembali maju sebagai kandidat gubernur namun harus mengakui kemenangan dari saingannya Irwandi Yusuf meski sempat ada klaim dari kubu pendukungnya.

Tanggal 26 Desember 2023 Mualem menyatakan dukungan politiknya kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi Pemilu Presiden 2024.

Dukungan itu diberikan meskipun terdapat perbedaan latar belakang historis yang cukup signifikan antara dirinya dengan capres yang didukung.

Satu tahun kemudian ia kembali bertarung dalam Pemilihan Gubernur Aceh 2024 dan berhasil mengalahkan pesaingnya Bustami Hamzah.

Muzakir Manaf akhirnya dilantik secara resmi sebagai Gubernur Aceh pada 12 Februari 2025 dan juga menjabat sebagai Waliyul ‘Ahdi Lembaga Wali Nanggroe Aceh sejak 27 Desember 2022.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved