Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

[MIRIS] Walikota Banda Aceh Menangis: Evakuasi Jenazah Korban Banjir Belum Tuntas Setelah 14 Hari

 Walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal menangis saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI terkait situasi di Aceh saat ini.  (ist)

Repelita Banda Aceh - Walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal tak kuasa menahan air mata ketika menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI serta perwakilan Pemerintah Aceh.

Proses evakuasi jenazah korban masih berlangsung intensif meskipun telah berlalu 14 hari sejak musibah banjir serta longsor menerjang Provinsi Aceh.

“Sudah 14 hari, ini waktu yang tidak singkat terhadap evakuasi jenazah yang ada di lapangan. Kalau itu keluarga kita, anak kita, ibu kita, bayangkan mereka tidak difardukifayahkan,” tuturnya dalam pertemuan tersebut sebagaimana diunggah melalui video di akun Instagram pribadinya pada Rabu, 10 Desember 2025.

Ia menekankan perlunya prioritas pembukaan akses jalan lintas guna memperlancar pengiriman logistik serta bantuan langsung kepada para penyintas bencana.

“Mereka gak ada air bersih. Kalau saya paling bisa bawa satu tangki, dua tangki, setelah itu habis,” ungkapnya.

Walikota juga menyayangkan kebijakan Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang mengharuskan penggalangan dana bencana oleh artis atau influencer melalui koordinasi resmi dengan Kementerian Sosial terlebih dahulu.

“Belum lagi hari ini mitra kerja kita, Mensos, menyampaikan statement, apabila artis influencer, daftar dulu nanti diaudit. Ini juga apa, harusnya mereka, masyarakat yang sudah berjibaku seperti mereka itu kita apresiasi,” tegas Illiza Saaduddin Djamal.

Menurutnya, keterlibatan penuh Pemerintah Aceh saja tidak akan cukup untuk membersihkan timbunan tanah di setiap rumah korban secara menyeluruh.

“Kalau kita bawa beko saja, kan rumahnya yang terangkat. Tanah depan rumah itu. Berapa ketebalannya. Tebal sekali. Tadinya saya pikir bisa satu hari dibersihkan, ternyata tidak bisa, dan butuh waktu dua hari dan itu belum juga tuntas,” jelasnya.

Ia pun menyoroti nasib rumah-rumah korban yang rusak parah atau hanyut terbawa arus sungai sehingga penghuninya kehilangan tempat berlindung.

“Kalau tadi tanggap darurat dicabut. Evakuasi siapa yang lakukan. Rehab pun tidak bisa dilaksanakan Pak karena ini tidak ditetapkan sebagai darurat nasional,” paparnya.

Illiza menambahkan bahwa program rehabilitasi serta rekonstruksi hunian korban baru dapat direalisasikan setelah adanya alokasi anggaran pada tahun 2026 mendatang.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved