KSAD Bingung Bayar Pulsa Starlink untuk Bencana Sumatra, Warganet Heboh: Padahal Gratis Sampai Akhir Tahun!

 

Repelita Jakarta - Ucapan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak mengenai biaya layanan Starlink memicu kegaduhan di kalangan pengguna internet.

Dalam pembahasan tentang pengiriman sejumlah perangkat router Starlink ke daerah yang dilanda bencana di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat, Maruli mengaku belum mengetahui pihak yang akan menanggung biaya operasionalnya.

Padahal, jaringan internet satelit yang dimiliki oleh Elon Musk tersebut sedang diberikan secara cuma-cuma khusus untuk kawasan yang terkena dampak banjir hingga akhir Desember 2025.

Komentar Maruli tersebut menjadi sorotan setelah disampaikan dalam sesi konferensi pers terkait penanganan bencana di wilayah Sumatera pada Rabu, 3 Desember 2025.

Ia menuturkan bahwa Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat telah mendistribusikan puluhan unit perangkat Starlink sebagai bentuk dukungan komunikasi dalam situasi darurat.

"Tentang Starlink, itu memang peralatan kami dari Kemenhan dan kami juga. Memang pulsanya belum tahu siapa yang mau bayar," kata Maruli saat itu.

Pernyataan ini segera mendapat respons besar dari masyarakat online karena dianggap tidak sesuai dengan mekanisme sebenarnya.

Beberapa tanggapan yang menyebar luas di media sosial X antara lain:

“Sejak kapan Starlink pake pulsa kocakkk.”

“Starlink pake pulsa? Dikira modem Smartfren?”

“Padahal gratis dari Elon karena bencana, kok malah bingung bayarnya.”

Kegaduhan semakin meluas karena banyak orang sudah mengetahui bahwa Starlink telah menyatakan pemberian akses tanpa biaya bagi daerah bencana di Sumatra.

Starlink bukanlah sistem yang mengandalkan pulsa melainkan beroperasi dengan model berlangganan bulanan melalui proses digital sepenuhnya.

Untuk menjadi pelanggan Starlink di tanah air, langkah pertama adalah memeriksa ketersediaan layanan dengan mengunjungi situs resmi dan memasukkan lokasi yang diinginkan.

Hampir semua bagian wilayah Indonesia telah tercover oleh jaringan ini.

Selanjutnya, pemilihan jenis paket disesuaikan dengan kebutuhan seperti Residential yang dimulai dari Rp750 ribu per bulan dengan kecepatan hingga 200 Mbps.

Ada juga opsi Priority atau Roam untuk penggunaan mobile yang harganya mulai dari Rp1,1 juta setiap bulannya.

Pembelian perangkat utama atau Starlink Kit diperlukan dengan biaya sekitar Rp8,3 juta yang mencakup antena, router, serta kabel pendukung.

Proses pemasangannya dirancang sederhana sehingga bisa dilakukan secara mandiri tanpa bantuan teknisi khusus.

Metode pembayaran dilakukan melalui kartu debit atau kredit maupun layanan GoPay tanpa melibatkan sistem pulsa sama sekali.

Aktivasi perangkat dapat dilakukan melalui aplikasi khusus Starlink yang diunduh terlebih dahulu.

Setelah menghubungkan semua komponen, koneksi internet akan aktif dalam waktu singkat.

Secara keseluruhan, pengeluaran awal biasanya mencapai sekitar Rp5 juta tergantung pada pilihan paket yang diambil.

Secara khusus, Starlink telah menyatakan bahwa seluruh kawasan yang terdampak banjir di Sumatra memperoleh akses tanpa bayar selama satu bulan penuh baik untuk pengguna baru maupun yang sudah ada.

Pengumuman ini disampaikan lewat akun resmi Starlink dengan isi: “Starlink menyediakan layanan gratis bagi pelanggan baru dan lama hingga akhir Desember di area yang terkena dampak banjir.”

Elon Musk turut membenarkan kebijakan tersebut melalui pernyataannya: “Kami memang selalu menggratiskan Starlink setiap kali terjadi bencana di mana pun.”

Bagi pelanggan yang sudah terdaftar sebelumnya, kredit gratis akan secara otomatis ditambahkan ke akun mereka.

Jika akun sedang dalam status jeda, cukup diaktifkan ulang untuk memanfaatkan program bantuan ini.

Penggunaan kata pulsa untuk menggambarkan Starlink memang tidak akurat karena sistemnya murni berbasis langganan digital.

Meskipun demikian, reaksi masyarakat tetap menjadi topik hangat mengingat layanan ini sedang dibebaskan biaya sepenuhnya untuk wilayah bencana tanpa perlu khawatir tentang tagihan apa pun.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga