Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Kepala BNPB Minta Maaf Usai Bilang Banjir Sumatera Cuma Ramai di Medsos, Saldi Isra Langsung Sindir: Perwira Tinggi Kok Selebor Gitu?

 

Repelita Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas ucapannya yang viral dan memicu kemarahan publik, di mana ia sebelumnya menyebut banjir bandang serta longsor di sejumlah wilayah Sumatera hanya ramai diperbincangkan di media sosial, padahal ribuan warga nyatanya kehilangan tempat tinggal, harta benda, hingga anggota keluarga akibat musibah tersebut.

Pernyataan maaf tersebut disampaikan Suharyanto kepada awak media pada Jumat 5 Desember 2025, di mana ia mengakui kesalahan redaksi yang membuat pernyataannya terkesan meremehkan derita korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Saya menyesal dan meminta maaf, pernyataan saya secara lengkap sebetulnya tadinya hanya berkaitan dengan Kondisi Tapanuli Utara yang saat saya datang sejak hari pertama bencana di lapangan untuk Tarutung, Silangit dan sekitarnya tidak separah Tapanuli Tengah dan Sibolga, untuk menenangkan masyarakat di sana, tapi redaksinya keliru, saya siap salah, ungkap Suharyanto dengan nada penuh penyesalan.

Mantan Pangdam V/Brawijaya ini menegaskan bahwa ucapannya sama sekali tidak bermaksud membela diri, melainkan untuk meluruskan konteks bahwa sejak menit pertama bencana terjadi, dirinya tidak pernah meninggalkan tiga provinsi terdampak dan telah mengerahkan seluruh sumber daya BNPB secara maksimal.

Saya tidak membela diri tapi demi Allah tidak sedikitpun di hati, pikiran dan tindakan saya yang meremehkan bencana ini, sejak awal saya tidak keluar dari 3 provinsi ini, dan mengerahkan kekuatan penuh BNPB baik personel, materiil dan segala sumber daya yang dimiliki, tegasnya.

Ia juga mengaku akan lebih berhati-hati dalam berbicara ke depan dan menyerahkan seluruh urusan komunikasi publik kepada Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan serta tim pengarah BNPB agar tidak lagi terjadi kesalahpahaman yang dapat melukai perasaan masyarakat korban.

Saya bekerja saja di lapangan sekuat tenaga agar jangan blunder lagi untuk pemberitaan ke media saya minta Kapusdatin dan beberapa unsur pengarah BNPB yang menyampaikan, tambah Suharyanto.

Saat ini, seluruh jajaran BNPB disebutnya tengah bekerja tanpa lelah untuk memulihkan kondisi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat agar secepatnya kembali normal, sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada korban yang masih menderita.

Mudah-mudahan seiring berjalannya waktu kami bisa menunjukkan Dharma Bhakti kami yang terbaik baik bagi masyarakat Aceh, Sumut, Sumbar yang saat ini menderita dan tentu bagi seluruh rakyat Indonesia, tutup Suharyanto.

Sebelumnya, pernyataan Suharyanto yang menyebut bencana di Sumatera hanya ramai di media sosial mendapat sindiran keras dari Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra, putra asli Padang, saat sidang uji materi UU TNI.

Saldi menyatakan rasa sedih mendengar pernyataan seorang perwira tinggi yang seolah menganggap remeh musibah yang menimpa tanah kelahirannya sendiri.

Ini saya ini sebetulnya agak merasa sedih juga pernyataan seorang perwira tinggi soal bencana di Sumatera Barat itu, ucap Saldi dalam persidangan.

Dan itu kan sebetulnya kita berpikir, ini memang diseleksi secara benar atau tidak itu? Masa bencana dikatakan hanya ributnya di medsos saja. Nah, itu salah satu poin, sebagai orang yang berasal dari daerah bencana, saya perlu sampaikan itu, sekaligus untuk bisa jadi refleksi untuk TNI juga, pungkas Hakim Saldi Isra dengan nada kecewa yang terang-terangan ditujukan kepada Suharyanto.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved