Hakim MK Saldi Isra Sentil Kepala BNPB: Masa Bencana Nyata Dibilang Cuma Ribut di Medsos Saja

 

Repelita Jakarta - Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra menyatakan rasa prihatin mendalam atas pernyataan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang menyebut kondisi bencana di Sumatera Barat hanya mencekam di media sosial.

Pernyataan kritis tersebut disampaikan Saldi Isra dalam sidang uji materi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang TNI pada Jumat 5 Desember 2025.

Saat itu Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej sedang menjelaskan mekanisme penempatan perwira tinggi TNI di jabatan sipil termasuk di BNPB.

Saldi langsung mempertanyakan proses seleksi internal TNI yang memungkinkan perwira tinggi aktif menduduki posisi strategis di lembaga sipil.

Ia secara khusus menyinggung ucapan Suharyanto yang sebelumnya viral karena meremehkan dampak nyata bencana di lapangan.

Menurut Saldi, pernyataan bahwa bencana hanya ramai di media sosial sangat tidak pantas keluar dari seorang pimpinan lembaga penanggulangan bencana sekaligus perwira tinggi TNI.

Pada 30 November 2025, Suharyanto telah menemui Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru.

Di lokasi banjir bandang tersebut, Suharyanto secara langsung meminta maaf karena sebelumnya tidak menyangka kerusakan sebesar yang dilihatnya.

Ia mengakui kesalahan persepsi dan menegaskan bahwa BNPB tetap hadir untuk membantu seluruh korban bencana di berbagai wilayah terdampak.

Sidang MK sendiri masih berlangsung untuk menguji konstitusionalitas aturan penempatan prajurit TNI aktif di jabatan sipil.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga