:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/Rizal-Armada-Muak.jpg)
Repelita Jakarta - Vokalis grup musik Armada, Rizal Armada, membagikan curhatan mendalam melalui akun Instagram pribadinya @rizalarmada dalam bentuk serangkaian slide.
Isi unggahan tersebut menyampaikan rasa kecewa yang mendalam terhadap berbagai pernyataan dan sikap dari kalangan pejabat publik.
Rizal mengungkapkan bahwa tingkat kegelisahannya telah mencapai titik tertinggi akhir-akhir ini.
“Sumpah udah muak banget! Berhari-hari banget nahan ini cuma sekarang udah peak banget kayaknya. Ga bisa komen lagi dengan yang terjadi belakangan ini dengan negeri ini. Tiap hari ada aja statement-statement bodoh yang keluar dari yang katanya orang-orang pintar. Ga bisa apa-apa, cuma bisa doa,” tulis Rizal dalam unggahannya.
Ia melanjutkan dengan sebuah doa khusus di hari Jumat yang dianggap waktu mustajab.
“Mumpung hari Jumat, waktu mustajab untuk berdoa. Ya Allah ya Rab, lindungi kami dari pemimpin-pemimpin yang bodoh, tolol, goblok, kekanak-kanakan, yang rakus, munafik dan juga nir empati. Mereka bukan berjuang untuk kami, tapi untuk nafsu mereka sendiri, kaum mereka sendiri, junjungan mereka sendiri. Selamatkan kami dari mereka ya Rabbana,” lanjut Rizal.
Curhatan ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap kebijakan dan komunikasi publik yang dinilai kurang sensitif terhadap kondisi masyarakat.
Rizal menyoroti bahwa banyak keputusan dan ucapan pejabat terasa tidak mencerminkan empati terhadap realitas yang dihadapi rakyat kecil.
Meskipun tidak menyebut nama spesifik, arah kritik tertuju pada pola perilaku dan pernyataan dari aparatur negara.
Unggahan tersebut langsung mendapat respons luas dari warganet.
Ribuan komentar membanjiri postingan, dengan sebagian besar menyatakan dukungan atas apa yang disampaikan.
Beberapa komentar menyebut “Akhirnya ada juga yang berani speak up” dan “Betul banget, masyarakat kecil sering tidak terdengar”.
Reaksi ini menunjukkan bahwa keluhan Rizal resonan dengan kegelisahan yang dirasakan banyak orang.
Sebagai figur publik di bidang musik, Rizal menunjukkan perhatian terhadap isu sosial dan politik.
Suara dari musisi seperti dirinya dianggap dapat menjadi penghubung aspirasi masyarakat dengan pengambil kebijakan.
Curhatan ini juga mengingatkan pentingnya hak berpendapat secara konstruktif dalam memperbaiki tatanan publik.
Rizal menutup tulisannya dengan harapan agar doa bersama dapat membawa perubahan positif bagi kepemimpinan nasional.
Editor: 91224 R-ID Elok

