
Repelita Jakarta - Dokter Tifa, seorang pegiat media sosial yang dikenal kritis, menyatakan keheranannya terhadap penampilan dokumen ijazah mantan Presiden Joko Widodo yang hanya diperlihatkan secara terbatas di hadapan publik.
Menurutnya, apabila ijazah tersebut benar-benar asli dan autentik, seharusnya pemiliknya dengan sukarela menunjukkannya secara terbuka dan tanpa batasan waktu.
Pandangan tersebut disampaikan Dokter Tifa melalui unggahan di akun X-nya pada Selasa, 23 Desember 2025.
Ia menilai bahwa jika dokumen tersebut tidak bermasalah, aparat penegak hukum juga akan bersikap lebih terbuka dan tidak membatasi akses terhadapnya.
Sebaliknya, keterbatasan penampilan ijazah menandakan adanya ketidakberesan, sebagaimana terlihat pada proses Gelar Perkara Khusus di Polda Metro Jaya pada Senin, 15 Desember 2025.
Dokter Tifa berpendapat bahwa sikap pembatasan tersebut mencerminkan upaya penyembunyian dari pihak berwenang hingga lembaga peradilan.
Ia juga mengamati bahwa Joko Widodo cenderung menutupi satu ketidakbenaran dengan ketidakbenaran lain.
Sebelumnya, Dokter Tifa pernah menghubungkan kebiasaan tersebut dengan dampak negatif terhadap kondisi kesehatan mantan presiden tersebut.
Menurutnya, beban dari ketidakjujuran harus ditanggung melalui konsekuensi biologis dan psikologis.
Dari Gelar Perkara Khusus POLDA Metro Jaya 15 Desember 2025 sudah terlihat bahwa Ijazah Jokowi jelas bermasalah jika tidak boleh disebut palsu. Apa indikatornya? Gampang.
Yang asli dan otentik pasti diperlihatkan dengan transparan, jelas, cepat, dan cekatan. Kalau ada yang mau lihat pun akan dengan senang hati ditunjukkan dengan gamblang sepuasnya.
Sebaliknya, Ijazah yang bermasalah atau palsu, ditutupi, disembunyikan, dijauhkan dari mata yang awas, kalaupun terpaksa ditunjukkan maka setengah hati saja, dan diberikan setelah berjam-jam diminta, itupun hanya diperlihatkan sebentaaar saja. Silakan simpulkan sendiri.
Editor: 91224 R-ID Elok

