
Repelita Jakarta - Politisi senior Akbar Faisal mendapat sorotan dari kader Partai Solidaritas Indonesia, Dedy Nur Palakka, terkait permintaannya agar Presiden Prabowo Subianto membebaskan Laras Faizati Khairunnisa yang tersandung kasus dugaan penghasutan.
Dedy menilai permohonan tersebut tidak pada tempatnya karena pernyataan Laras di media sosial dianggap telah memprovokasi tindakan kekerasan.
“Bang @akbarfaizal68 mahluk ini jelas perlu diperiksa kejiwaannya, bukan hanya menghasut ia berharap agar gedung pemerintahan di samping kantor dia ini dibakar sampai hangus, ia lupa bahwa kalau itu terjadi ia sukses membunuh banyak orang,” kata Dedy dikutip dari unggahannya di X, Selasa (30/12/2025).
Ia juga mengkritik argumen pembelaan Laras yang dinilai tidak tulus.
“Pembelaan dia dalam pengadilan dengan argumen "ia bukan pembunuh" seperti melindas bapak ojek adalah palsu,” tambah Dedy.
Dedy menegaskan bahwa permintaan amnesti kepada presiden merupakan hal memalukan dari seorang yang mengaku intelektual.
“Karena itu adalah permintaan yang memalukan dari seorang yang katanya Intelektual,” terangnya.
Akbar Faisal menanggapi perdebatan itu dengan sikap tenang sambil menyebut kesibukannya membantu masyarakat.
“Sebenarnya banyak yang ingin kujelaskan kepadamu untuk menjawabmu Adinda. Tapi sejak kemarin sibuk urus warga kampung di Bogor yang lahannya diokupasi sebuah bisnis property berkedok pondok pesantren,” timpal Akbar.
Ia kemudian menyampaikan pesan utama mengenai nilai kepantasan dan kepatutan.
“Jadi saya melompat ke pesan utamanya saja. Berikut gambarnya. Dalam narasi ia berjudul ‘Kepantasan & Kepatutan’. Selamat Natal dan Tahun Baru,” pungkasnya.
Dedy kembali membalas dengan menekankan bahwa Laras telah memprovokasi massa secara terbuka.
“Diperjelas dong bang @akbarfaizal68 kalau Laras Faizati ini memprovokasi massa untuk melakukan tindakan kekerasan,” ujar Dedy.
Ia lantas mengutip isi unggahan Laras yang dianggap sebagai hasutan jelas.
“Ketika kantormu berada tepat di sebelah Markas Besar Kepolisian Nasional.
Tolong bakar gedung ini dan habisi mereka semua, ya.
Andai saja aku bisa ikut melempar batu,
tapi ibuku menyuruhku pulang.
Mengirimkan kekuatan untuk semua para demonstran!!”
Menurut Dedy, kalimat tersebut merupakan bentuk penghasutan yang sangat berbahaya.
Penghasutan dengan kata-kata yang sangat jelas "Tolong Bakar Gedung ini dan Habisi Mereka Semua" ini menurut saya sangat wowwww sekali.
Ia pun menyatakan bahwa hukuman satu tahun penjara masih terlalu ringan bagi pelaku.
“Hukuman untuk mahluk penghasut semacam ini saya kita terlalu ringan 1th ia harus diganjar dengan hukuman maksimal,” pungkasnya.
Editor: 91224 R-ID Elok

