Dana tersebut murni berasal dari langkah efisiensi internal yang dilakukan secara besar-besaran di seluruh kementerian dan lembaga negara.
Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen yang juga tokoh ekonomi nasional, Purbaya, menegaskan bahwa angka Rp60 triliun itu diperoleh hanya dengan menghentikan pemborosan pada kegiatan serta rapat-rapat yang tidak memberikan manfaat nyata.
“Jadi kita bukan potong anggaran ya, efisiensi,” tegas Purbaya dalam konferensi pers terbaru.
“Sudah kita lihat ada sekitar Rp60 triliun. Jadi gak usah terlalu khawatir, anggarannya ada. Bukan dari potongan anggaran tapi dari mengurangi kegiatan-kegiatan yang gak jelas, rapat gak jelas. Yang jelas sih gak apa-apa ya.”
Purbaya memastikan seluruh dana tersebut akan dialokasikan sepenuhnya untuk percepatan penanganan bencana hidrometeorologi di berbagai provinsi Sumatera.
Anggaran akan digunakan untuk logistik darurat, pembangunan hunian sementara, rekonstruksi infrastruktur, serta pemulihan ekonomi masyarakat terdampak.
Ia menjamin proses penyaluran akan diawasi ketat dan transparan agar tidak terjadi kebocoran satu rupiah pun.
Menurut Purbaya, efisiensi ini membuktikan bahwa negara masih memiliki ruang besar untuk menghemat pengeluaran tanpa mengganggu program prioritas rakyat.
Langkah tersebut sekaligus menjadi sinyal bahwa pemerintah serius merapikan pengelolaan anggaran agar lebih berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.
Editor: 91224 R-ID Elok

