Rocky Gerung: Prabowo Kena Stockholm Syndrome Politik, Terlalu Sopan ke Jokowi Sampai Bawa Tong Sampah Limbah Rezim Sendiri di Punggung

 

Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Presiden Prabowo Subianto mengalami semacam Stockholm Syndrome dalam menghadapi warisan pemerintahan Jokowi, di mana sikap sopan santun berlebih terhadap mantan patron justru membuatnya terikat secara emosional pada beban masa lalu yang menghambat langkah maju.

Rocky menjelaskan bahwa fenomena ini mirip dengan korban penculikan yang justru mengembangkan simpati terhadap penyandera, di mana Prabowo terperangkap antara keinginan reformasi dan keharusan menjaga hubungan harmonis dengan Jokowi.

“Prabowo masih dibebani legacy Jokowi, seperti membawa tong sampah berisi limbah rezim sebelumnya di punggungnya,” ungkap Rocky dalam podcast Tenten edisi perdana pada akhir November 2025.

Ia menambahkan bahwa sikap hormat Prabowo sebagai prajurit patut diapresiasi, namun publik khawatir kesopanan itu berujung pada kenyamanan bagi pihak yang disopani, sehingga menyulitkan radical break yang dijanjikan.

Rocky juga mengkritik janji reshuffle kabinet yang terhambat kalkulasi politik partai pendukung, membuat energi baru sulit masuk dan reformasi terasa mandek.

Menurutnya, dilema ini menciptakan tekanan mental berat bagi Prabowo, terutama setelah survei lembaga rating memberikan nilai rendah hanya tiga dari sepuluh atas kinerja pemerintahan.

Rocky memperingatkan bahwa tanpa pemecahan tegas, beban warisan seperti proyek Kereta Cepat dengan Cina akan terus menyeret Indonesia ke orbit geopolitik berisiko tinggi.

Ia menekankan bahwa dalam demokrasi, keputusan strategis seperti penambahan batalyon militer harus melibatkan masyarakat sipil, bukan hanya lingkaran eksklusif yang menyempitkan ruang manuver.

Podcast ini menutup dengan seruan Rocky agar generasi muda berani melawan arus politik stagnan, karena hanya bangkai dan orang dungu yang mengikuti arus tanpa perlawanan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga