Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa langkah tersebut bukan sekadar keputusan organisasi, melainkan bagian dari dinamika politik yang lebih dalam dan kompleks.
Ia menduga Presiden Jokowi memiliki keterlibatan langsung dalam proses perpindahan dukungan tersebut, yang menurutnya mengandung muatan strategi kekuasaan.
Dalam analisisnya, Rocky menyebut perpindahan Projo ke Gerindra dapat dianggap sebagai bentuk tukar-tambah politik antara Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto.
Langkah ini dinilai sebagai upaya menjaga keseimbangan kepentingan antara dua poros besar dalam lanskap politik nasional.
Rocky menyebut bahwa dukungan hibah Projo ke Gerindra bisa menjadi semacam sogokan politik untuk meredam opini publik dan kritik terhadap Presiden Jokowi.
Ia menentukan apakah langkah tersebut mampu menghentikan desakan agar Jokowi diperiksa dalam sejumlah kasus, termasuk proyek kereta cepat Whoosh yang belakangan menjadi sorotan.
Di sisi lain, Rocky menilai bahwa gerakan ini juga berpotensi menjadi strategi Jokowi dalam meredam tekanan masyarakat terhadap berbagai isu yang melibatkan keluarganya.
Ia menggambarkan bahwa situasi politik saat ini menunjukkan eskalasi yang dapat memicu gempa politik di tingkat nasional.
Menurutnya, berbagai isu yang berkembang di publik, mulai dari dugaan kasus hukum hingga persoalan dinasti politik, memperkuat dugaan adanya upaya perhatian melalui langkah-langkah politik tertentu.
Rocky menyebut bahwa politik Indonesia kini memasuki fase keterbukaan baru, di mana transaksi antar-elite tidak lagi sepenuhnya tersembunyi.
Ia menilai bahwa aktivitas dan manuver politik para tokoh kini mudah dibaca publik melalui media sosial dan kanal investigasi independen.
Hal ini membuat setiap langkah politik, termasuk keputusan Projo, menjadi bahan analisis terbuka yang terus memantau masyarakat.
Rocky juga menyampaikan bahwa dalam beberapa pekan mendatang, situasi politik nasional bisa semakin dinamis dengan munculnya isu-isu baru terkait lingkar kekuasaan mantan presiden.
Ia menilai bahwa perkembangan ini akan menjadi ujian besar bagi stabilitas politik nasional, sekaligus menentukan arah hubungan antara mantan presiden dan pemimpin yang sedang berkuasa.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

