Momen Prabowo Subianto Hentikan Pidato Saat Azan Zuhur Berkumandang

 

Repelita Bekasi - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghentikan sejenak pidatonya ketika azan zuhur berkumandang pada Senin 17 November 2025.

Momen tersebut terjadi saat ia menghadiri peluncuran program digitalisasi pembelajaran di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat.

Acara itu disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Dalam agenda tersebut, Prabowo meresmikan peluncuran program pembelajaran berbasis digital secara simbolis.

Ia juga berinteraksi dengan para guru serta pelajar dari berbagai daerah di Indonesia.

Beberapa sekolah yang turut terlibat di antaranya SDN 50 Banda Aceh, SMAN 2 Binjai Sumatra Utara, SMPN 2 Bangkalan Jawa Timur, SDN 1 Benoa Bali, SMAN 10 Banjarmasin, dan SMKN 3 Teknologi dan Rekayasa Kota Jayapura.

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa perbaikan sektor pendidikan merupakan salah satu prioritas nasional untuk menjadi negara maju.

Ia juga berjanji akan memperbaiki seluruh sekolah yang rusak di Indonesia.

Saat tengah berbicara, suara azan terdengar.

Prabowo langsung menghentikan pidatonya dan meminta seluruh peserta menunggu hingga panggilan ibadah itu selesai.

“Kita tunggu dulu ada azan,” ucap Prabowo.

Suasana di tenda acara sempat tenang selama sekitar tiga menit.

Setelah azan selesai, Prabowo kembali melanjutkan pidatonya dan menyapa peserta acara yang bergabung secara daring.

Acara ini turut dihadiri oleh Menko PMK Pratikno, Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Mendagri Tito Karnavian, dan Menkomdig Meutya Hafid.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengumumkan rencana penambahan interactive flat panel atau smartboard ke seluruh sekolah.

Smartboard atau papan tulis digital berbasis layar sentuh ini diharapkan dapat mendukung proses belajar mengajar yang lebih interaktif.

Prabowo menyebut setiap sekolah akan mendapat tiga unit smartboard tambahan.

Ia menargetkan sekitar satu juta panel akan tersebar di sekolah-sekolah pada tahun 2026.

“Tahun depan kita punya sasaran yang lebih besar lagi, tahun depan sasaran kita adalah menambah tiga panel, berarti tiga kelas lagi untuk semua sekolah di Indonesia berarti tahun depan kita akan pasang insyaallah satu juta panel kira-kira,” ujar Prabowo menyampaikan rencananya.

Ia juga menyadari bahwa program tersebut bisa saja mendapatkan kritik dari sejumlah kalangan.

“Nanti pasti ada orang pinter apa bisa? nggak mungkin ini program gila Prabowo,” katanya.

Pemerintah menargetkan bahwa pada akhir tahun ini, seluruh smartboard untuk 288.865 sekolah dan PKBM telah tersalurkan.

Prabowo menambahkan bahwa tim Dikdasmen telah ditugaskan untuk menghasilkan konten pembelajaran yang mudah diakses oleh anak-anak di seluruh daerah.

Ia berharap penyaluran smartboard rampung sebelum akhir Desember 2025.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga