AHY Terima Gelar Pahlawan Nasional untuk Kakek, Sarwo Edhie Wibowo, di Tengah Kontroversi Sejarah Militer

Repelita Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono hadir mewakili mendiang kakeknya, Jenderal TNI Purnama Sarwo Edhie Wibowo, untuk menerima gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara Jakarta, Senin 10 November 2025.

Penganugerahan gelar tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 116/TK/2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, menempatkan Jenderal Sarwo Edhie sebagai pahlawan di bidang persenjataan.

Bunyi resmi Keppres menyebutkan almarhum Jenderal TNI Purn Sarwo Edhie Wibowo dari Provinsi Jawa Tengah sebagai tokoh yang berjasa di bidang bersenjata, dengan perjuangan militer dimulai sebagai komandan Kompi TKR selama perang kemerdekaan 1945–1949.

Berdasarkan pantauan, AHY berdiri di sisi pigura foto Jenderal Sarwo saat menerima simbol penghargaan langsung dari Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk penghormatan negara atas jasa sang jenderal.

Sarwo Edhie lahir di Purworejo pada 25 Juli 1925 dan dikenal sebagai salah satu perwira paling berpengaruh dalam sejarah militer Indonesia modern.

Namanya semakin menonjol pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 ketika ia memainkan peran sentral dalam operasi penumpasan dan konsolidasi militer yang memperkuat posisi Jenderal Soeharto pada masa transisi politik.

Namun, upaya menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional sempat memicu perdebatan publik, terutama karena kontroversi terkait tingginya angka korban jiwa dalam operasi penumpasan PKI di sejumlah daerah yang dikaitkan dengan kepemimpinannya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga