Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Tragedi Keracunan Program Makan Bergizi Gratis Diduga Ada Unsur Sabotase dan Desakan Evaluasi Total


Repelita Jakarta - Tragedi keracunan massal yang menimpa ribuan anak penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menuai sorotan publik pada Sabtu 27 September 2025.

Kasus ini dianggap bukan sekadar kejadian kebetulan, melainkan diduga ada pihak yang sengaja mendesain untuk menggagalkan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menilai peristiwa ini harus ditelusuri secara menyeluruh untuk memastikan penyebab utama keracunan.

Ia menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh sangat penting dilakukan agar berbagai isu yang berkembang, termasuk dugaan sabotase, dapat diproses secara objektif.

Menurut Efriza, munculnya narasi sabotase tidak bisa dilepaskan dari fakta di lapangan yang menunjukkan adanya masalah serius dalam standardisasi pelaksanaan MBG.

Ia menyebut bahwa program ini sejak awal sudah menghadapi persoalan teknis yang membuat pelaksanaannya terkesan karut-marut.

Kondisi tersebut, lanjutnya, justru memunculkan desakan kuat dari berbagai pihak agar program MBG dihentikan sementara waktu.

Efriza menilai bahwa jika tidak segera dilakukan evaluasi, maka program unggulan Presiden Prabowo ini berpotensi menjadi catatan buruk dalam sejarah pemerintahannya.

“Evaluasi penting dilakukan, agar juga bisa memproses berbagai isu yang terjadi seperti pernyataan adanya upaya sabotase untuk menggagalkan MBG,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dugaan sabotase memang mengemuka, tetapi fakta di lapangan menunjukkan kelemahan sistem yang lebih dominan.

“MBG dipercaya bukannya disabotase, tetapi memang faktanya karut-marut, sehingga desakan untuk menghentikan program ini sangat tinggi,” jelasnya.

Efriza mendorong agar Presiden Prabowo bersama jajaran pemerintah terkait segera melakukan evaluasi total terhadap pelaksanaan MBG.

Menurutnya, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana program harus menjadi fokus utama dalam evaluasi tersebut.

Ia menekankan bahwa jika tidak ada langkah serius, maka program MBG akan kehilangan legitimasi di mata publik.

Selain itu, kegagalan dalam mengelola program ini akan menjadi noda dalam catatan janji politik pemerintahan Prabowo-Gibran.

Efriza juga mengingatkan bahwa isu keracunan ini tidak hanya menyangkut aspek teknis, tetapi juga menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Ia menilai bahwa pemerintah harus segera mengambil langkah konkret agar kepercayaan publik tidak semakin terkikis.

Menurutnya, transparansi dalam investigasi dan evaluasi menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Efriza menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh membiarkan isu ini berlarut-larut tanpa penyelesaian yang jelas.

Ia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa keberhasilan program MBG hanya bisa dicapai jika integritas, standardisasi, dan pengawasan diperkuat secara menyeluruh.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved