
Repelita Jakarta - Sebuah mobil listrik Tesla Cybertruck yang ditaksir bernilai miliaran rupiah menjadi sorotan publik setelah melaju di jalan tol dengan pengawalan patwal bersirene.
Kendaraan mewah tersebut tampak dikawal dengan sirene berbunyi "tot-tot wuk-wuk" yang meminta pengendara lain untuk memberi jalan.
Aksi tersebut viral di tengah kampanye publik bertajuk "Setop Tot Tot Wuk-Wuk" yang menolak penggunaan strobo dan sirene secara sembarangan.
Gerakan ini juga didukung oleh penyebaran stiker bertuliskan "Stop Talks Strobo & Sirene, Hidupmu dari Pajak" yang ramai di media sosial.
Video pengawalan mobil Tesla tersebut diunggah ke media sosial pada 21 September 2025 dan memicu perdebatan luas di kalangan warganet.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho menyatakan bahwa pihaknya telah membekukan sementara penggunaan sirene dan strobo oleh masyarakat umum.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan perangkat tersebut di jalan raya.
Agus menegaskan bahwa kepolisian akan menindaklanjuti semua masukan dari masyarakat sebagai bentuk komitmen terhadap ketertiban lalu lintas.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
"Kami berterima kasih atas kepedulian publik. Semua masukan akan kami tindak lanjuti. Untuk sementara mari bersama-sama menjaga ketertiban lalu lintas," ujar Agus dalam pernyataan yang dikutip dari unggahan media sosial pada 21 September 2025.
Agus juga menjelaskan bahwa penggunaan sirene dan strobo hanya diperbolehkan untuk keperluan khusus dan tidak bisa digunakan secara sembarangan.
Kebijakan ini bersifat imbauan agar masyarakat tidak menggunakan perangkat tersebut kecuali dalam kondisi mendesak.
Ia menegaskan bahwa penggunaan sirene harus sesuai dengan aturan dan tidak boleh dipakai untuk kepentingan pribadi yang tidak relevan.
"Kalau pun digunakan, sirene itu untuk hal-hal khusus, tidak sembarangan. Sementara ini sifatnya imbauan agar tidak dipakai bila tidak mendesak," tambahnya.
Di media sosial, gerakan penolakan terhadap penggunaan sirene dan strobo semakin meluas.
Kampanye bertajuk "Stop Sirine dan Strobo" atau "Stop Tot Tot Wuk Wuk di Jalan" menjadi simbol perlawanan publik terhadap arogansi pengguna jalan yang bukan kendaraan darurat.
Aksi ini muncul sebagai respons atas maraknya kendaraan pribadi yang menggunakan sirene dan strobo secara tidak semestinya.
Warganet menyuarakan kemarahan mereka melalui unggahan video, komentar, dan stiker yang dipasang di kendaraan masing-masing.
Salah satu stiker yang viral bertuliskan "Hidupmu dari pajak kami Stop Tot Tot Wuk Wuk" dan diunggah melalui media sosial pada 21 September 2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

