Repelita Jakarta – Peta politik menuju Pemilu 2029 diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh satu keputusan penting, yakni apakah Presiden Prabowo Subianto akan mencalonkan diri kembali untuk periode kedua.
Analis politik Selamat Ginting menyampaikan bahwa keputusan tersebut akan menjadi pemicu terbentuknya tiga poros kekuatan utama yang akan bersaing dalam kontestasi politik nasional.
Ia menilai bahwa dinamika antar partai akan sangat cair, dengan kemungkinan terjadinya pergeseran dukungan tergantung pada skenario yang paling menguntungkan.
Poros pertama adalah koalisi petahana yang keberlanjutannya sangat bergantung pada langkah politik Prabowo.
Jika Prabowo kembali maju, ia diprediksi akan mendapat tekanan dari Jokowi untuk kembali menggandeng Gibran sebagai calon wakil presiden.
Namun, skenario ini berisiko menimbulkan resistensi dari partai koalisi lain seperti Golkar dan PAN yang memiliki kader internal untuk diusung.
Jika Prabowo tidak maju, Ginting memperkirakan kubu Jokowi akan berupaya mendorong Gibran sebagai calon presiden.
Namun, ia meragukan Gerindra dan partai besar lainnya akan mendukung skenario tersebut, sehingga Gibran berpotensi hanya didukung oleh PSI.
Poros kedua diprediksi akan dipimpin oleh PDI Perjuangan yang bangkit sebagai kekuatan oposisi.
Ginting meyakini PDIP akan konsisten mengusung narasi pemulihan konstitusi dan demokrasi yang mereka anggap telah dilemahkan oleh manuver politik keluarga Jokowi.
Kandidat dari poros ini kemungkinan adalah Puan Maharani atau Ganjar Pranowo, yang akan dipasangkan dengan tokoh dari Nahdlatul Ulama untuk memperkuat basis massa religius.
Poros ketiga adalah kekuatan Islam moderat yang berpotensi dihuni oleh PKS, Nasdem, serta PKB atau PAN jika mereka keluar dari koalisi petahana.
Calon presiden dari poros ini bisa jadi Anies Baswedan atau Erick Thohir.
Ginting menilai poros ini memiliki posisi tawar tinggi meski rawan perpecahan internal.
Sebagai penutup, Ginting menyebut bahwa NU akan tetap menjadi king maker yang diperebutkan oleh semua poros.
Sementara partai pragmatis seperti Golkar dan PKB diprediksi akan menjadi swing party yang menentukan arah koalisi, menjadikan peta politik Pemilu 2029 sangat dinamis dan sulit ditebak.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

