Repelita Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diharapkan terus melakukan penataan dan aksi bersih-bersih terhadap praktik korupsi melalui reshuffle lanjutan.
Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Said Didu, menyampaikan bahwa sejumlah lembaga negara yang berkaitan langsung dengan penegakan hukum seharusnya masuk dalam daftar reshuffle.
Sekarang, Pak Prabowo ingin memberantas korupsi yang sangat keras, makanya kena lah Riza Chalid yang tidak pernah bisa disentuh oleh siapa pun, malah berteman dengan semua Presiden sebelumnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Said Didu dalam program Rakyat Bersuara yang tayang di televisi swasta pada Selasa malam dan dikutip redaksi di Jakarta, Rabu 24 September 2025.
Menurut Didu, Prabowo memiliki visi yang diakui oleh masyarakat dan berbagai pihak, namun masih membutuhkan langkah konkret dalam pemberantasan korupsi.
Masalahnya Pak Prabowo belum mengambil sendok untuk pemberantasan korupsi, sehingga Kapolri masih tetap, KPK masih yang lama, Kejaksaan Agung hanya diawasi TNI.
Ia menilai penting bagi Prabowo untuk memastikan lembaga penegak hukum menjadi bagian dari reshuffle berikutnya demi menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih.
Sehingga yang korupsi sapunya (yang menyapu) belum bersih, walaupun cita-citanya Pak Prabowo sudah oke.
Said Didu menambahkan bahwa jika Prabowo ingin membentuk pemerintahan yang bersih, maka seluruh perangkat penegak hukum harus diperbarui.
Kalau Presiden Prabowo mau membentuk pemerintahan bersih, maka harus sapu bersih. Sapunya harus bersih.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

