Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Roy Suryo Soroti Urutan Pendidikan Gibran yang Terbalik: Cacat Syarat Jadi Wakil Presiden

 Roy Suryo Soroti Urutan Data Pendidikan Gibran Terbolak-balik: Itu Cacat secara Syarat untuk jadi Wakil Presiden

Repelita Jakarta – Pakar telematika Roy Suryo mendatangi kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia pada Selasa, 23 September 2025.

Ia hadir bersama ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar dan sejumlah aktivis untuk memastikan keabsahan informasi terkait ijazah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Roy menyampaikan harapan agar dapat bertemu langsung dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed guna membahas dugaan ijazah Gibran yang dinilai tidak memenuhi syarat pencalonan sebagai Wakil Presiden RI dalam Pilpres 2024.

Dalam keterangannya kepada awak media di kantor Kemendikdasmen RI, Roy meminta agar Mendikdasmen menindak tegas penerbitan surat keterangan ijazah Gibran.

Roy membawa salinan surat pernyataan yang menyebut Gibran telah menempuh pendidikan setara SMA di University of Technology Sydney, Australia.

Namun menurut Roy, surat tersebut hanya berupa surat keterangan, bukan surat keputusan, sehingga tidak sah secara hukum.

Kami meminta ketegasan dari Menteri Abdul Mu’ti untuk kemudian dipastikan apakah surat keterangan ini sah atau tidak. Kalau tidak sah ya gugur sebagai wapres.

Surat ini tidak sah secara hukum dan struktur pendidikan karena bunyinya seharusnya bukan surat keterangan, tapi surat keputusan.

Surat keterangan ini nggak bisa dipakai apa-apa, maka yang bersangkutan itu cacat secara syarat untuk menjadi wakil presiden.

Roy juga menyoroti urutan data pendidikan Gibran yang menurutnya tertukar dan tidak sesuai struktur pendidikan formal.

Ia menyebut program Insearch di UTS hanyalah kursus atau matrikulasi, namun disetarakan dengan jenjang SMA.

Saya berulang kali melakukan analisis dan sudah ada di berbagai acara, termasuk juga di beberapa media mainstream. Terima kasih yang sudah menyiarkan, bahwa urutan pendidikan saudara Gibran Rakabuming Raka itu tertukar dan saling terbalik.

Misalnya, yang seharusnya itu hanya sebuah kursus atau pathway atau katakanlah itu matrikulasi ke perguruan tinggi, tapi itu dianggap sebagai SMA yang disetarakan ini.

Roy menjabarkan bahwa urutan pendidikan Gibran yang tercantum di situs Kementerian Sekretariat Negara RI menunjukkan ketidaksesuaian.

Ia menyebut Gibran tercatat menempuh pendidikan setara SMP di Orchid Park Secondary School, lalu langsung ke jenjang S1 di MDIS Singapura, dan baru kemudian ke UTS Sydney yang disebut setara SMA.

Kemudian bahkan ada tulisan juga dan itu sudah dimuat di berbagai media ya, dan itu digunakan untuk kampanye yang bersangkutan dan masih ditulis juga di berbagai situs, termasuk yang ada di lembaga kantor berita ternama Antara ya, ada dia memiliki pendidikan S1, S2.

Bahkan sampai hari ini, sampai saat ini kita ngobrol, data pendidikan Gibran Rakabuming itu di Sekretariat Negara masih tercantum terbalik.

Jadi artinya, dia di Orchid Park Secondary School itu, terus ke MDIS dulu (ke S1-nya dulu katanya), baru kemudian ke UTS ke Australia. ini terbalik lah.

Roy menegaskan bahwa jika urutan pendidikan Gibran tidak sesuai, maka pencalonannya sebagai Wakil Presiden RI tidak sah.

Kalau urutan pendidikannya saja terbalik-balik begini kemudian dianalisis itu tidak benar, nah maka apa yang dilakukan oleh dia itu tidak sah.

Roy menyampaikan bahwa kedatangannya ke Kemendikdasmen RI merupakan bentuk niat baik untuk meluruskan informasi terkait data pendidikan Gibran.

Sayangnya, ia tidak dapat bertemu langsung dengan Prof. Abdul Mu’ti karena Mendikdasmen sedang melakukan kunjungan kerja ke luar kota.

Meski demikian, Roy mengapresiasi komunikasi yang telah dilakukan oleh Abdul Mu’ti melalui pesan pribadi.

Maka atas dasar niat baik kami, kami datang secara baik-baik ke kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ini.

Dan alhamdulillah tadi sekali lagi saya sudah di-WA langsung oleh Prof. Abdul Mukti dan kemudian beliau mengatakan, mohon maaf tidak bisa mendampingi, makanya kita menunggu arahannya siapa yang seharusnya menerima kami.

Karena ini jelas betul ya, Assalamualaikum Mas Roy, —ini bahasanya beliau ya— Enjang punika kula kunjungan kerja wonten Bandung jam. 5.30. Sangat halus beliau.

Jadi matur nuwun sanget ya. Terima kasih sekali untuk beliau ya gitu. Jadi artinya kita nunggu arahan dari beliau. Itu aja.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved